Pada dua tahun sebelumnya, jalan menuju ke dukuh Mao Seo Phin hanyalah jalan tanah dan batu yang  tidak rata. Pada musim hujan,  tidak bisa dilalui sepeda motor, karena jalannya menanjak dan licin. Penduduk di dukuh Mao Seo Phin ketika datang ke pusat kecamatan atau pasar harus berjalan kaki selama berjam-jam. Tapi sekarang ini sudah berlainan, jalan telah diperkeras, telah diperluas dari ujung kecamatan sampai setiap dukuh, sepeda motor bisa datang sampai ke pintu rumah. Hingga sekarang ini, semua sembilan dukuh di kecamatan Sin Cheng telah punya jalan intra dukuh. Kepala dukuh Sin Cheng, Giang A Trang memberitahukan: “Dalam pembangunan pedesaan baru, tidak keluarga saya saja, tapi semua keluarga di dukuh telah turut memberikan tenaga dan tanah untuk membuat jalan-jalan. Negara hanya memberikan bantuan sebesar dari 30% sampai 40% saja, sisanya disumbangkan oleh rakyat secara sukarela. Sekarang ini, sudah ada jalan datang ke setiap dukuh, walaupun agak kecil,  tidak bisa dilalui mobil, tapi sepeda motor bisa, maka pengangkutan barang dagangan juga sangat kondusif. Sekarang ini, dukuh saya dipilih sebagai dukuh tipikal”.

          

Selain mendapat keuntungan-keuntungan yang diberikan oleh jalan-jalan baru, rakyat di kecamatan Sin Cheng juga mendapat pinjaman modal untuk mengentas dari kelaparan dan kemiskinan. Panorama daerah pedesaan Sin Cheng sedang mengalami perubahan dari hari ke hari. Saudara Ma A Nao, seorang dari etnis minoritas H’Mong di dukuh Ban Kha, kecamatan Sin Cheng memberitahukan bahwa di sekitar dua dukuh di dekat daerahnya, hanya keluarganya yang melakukan penggilingan padi, maka tidak pernah habis pekerjaan. Dari modal sebesar VND 10 juta dong pinjaman dari Bank Kebijakan Sosial kabupaten Si Ma Cai untuk membeli kerbau, hingga sekarang ini, dia telah memperluas produksi dengan menggali kolam untuk membudidayakan ikan, membeli kerbau, sapi, melakukan penggilingan dan membeli hasil pertanian dari rakyat di dukuh, maka sekarang ini, keluarganya telah mempunyai sati rumah yang megah, kehidupan tidak mengalami kelaparan dan kemiskinan lagi. Dia memberitahukan: “Ketika melakukan pembangunan pedesaan baru, rakyat di kecamatan Sin Cheng sangat mendapat perhatian dari Partai Komunis dan Negara, khususnya, saya dapat meminjam modal dari bank untuk melakukan usaha bisnis. Keluarga saya sekarang telah berhasil lepas dari kemiskinan, sudah punya harta simpanan maka saya merasa sangat gembira. Sebagai rakyat etnis minoritas H’Mong, tapi keluarga saya selalu menjadi pelopor dalam gerakan produksi dan bisnis, memberikan sumbangan untuk membangun pedesaan baru. Sekarang ini, dukuh telah mengalami perubahan, sudah ada jalan, salur dan air bersih datang ke dukuh, maka rakyat merasa sangat gembira”.

          

Menurut peta jalan, sampai tahun 2015, kecamatan Sin Cheng akan secara pada pokoknya menyelesaikan 19 kriterium untuk menjadi kecamatan pedesaan baru. Sekarang ini, masih ada beberapa kriterium yang belum diselesaikan oleh kecamatan ini yaitu sistim irigasi, basis materiel kebudayaan, pendapatan perkapita dan lain-lain. Ly Xuan Thanh, Sekretaris Komite Partai merangkap Ketua Komite Rakyat kecamatan Sin Cheng menyatakan bahwa ada banyak kriterium tentang pembangunan pedesaan baru perlu disempurnakan dan disesuaikan untuk sesuai dengan ciri khas dari setiap daerah. “Bagi kriterium-kriterium sisanya, saya  melihat sulit dilaksanakan karena tidak sesuai dengan situasi praktek di daerah pedalaman dan daerah pelosok yang pada pokoknya melakukan usaha tani seperti kami. Kedua ialah prosentase kelaparan dan kemiskinan di kecamatan masih tinggi, maka semua sumber sumbangan untuk pembangunan pedesaan baru dari kalangan rakyat sangat terbatas. Akan tetapi, selama waktu lalu, kecamatan telah mencanangkan gerakan bersama-sama membangun pedesaan baru untuk menggerakkan sumber daya dari seluruh sistim politik maupun semua badan usaha. Khususnya, kami telah menetapkan harus mengubah kesedaran rakyat, karena hanya dengan demikian itu, pembangunan pedesaan baru memperoleh sukses”.