Perempuan Provinsi Dak Lak Kembangkan Kerajinan Kain Tenun Ikat

(VOVWORLD) - Setelah Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (Hari Raya Tet), kini para anggota Koperasi Kain Tenun Ikat Tong Bong di Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak, memasuki satu tahun kerja yang baru. Dengan kecintaan kerajinan dan keinginan untuk menjaga kerajinan kain tenun ikat tradisional, para anggota terus rajin menenun berbagai produk baru untuk memasok pesanan tahun baru. 

Setelah liburan Hari Raya Tet, H Yam Bkrong, di Dukuh Cu Ebong, Kecamatan Ea Kao, Kota Buon Ma Thuot, Provinsi Dak Lak, kembali dengan pekerjaan rutinnya, yaitu menenun kain ikat di Koperasi Kain Tenun Ikat Tong Bong. Baginya ini merupakan pekerjaan dengan pendapatan yang stabil selama 15 tahun terakhir. Apabila dulu pendapatan utamanya berasal dari pertanian, kini bertani sudah menjadi pekerjaan sampingan dan sebagian besar waktunya H Yam Bkrong lebih terkait dengan penenunan kain ikat. Saat ini tiga generasi dalam keluarganya memiliki keterampilan menenun kain ikat, di antaranya 5 orang sudah menjadi anggota Koperasi Kain Tenun Ikat. H Yam mengatakan:                       

Setelah dilatih di sini, saya tahu cara memintal dan menenun kain. Kemudian saya mengajarkan 2 adik laki-laki saya dan 2 anak saya, hingga saat ini mereka tahu cara menenun. Saya sangat mencintai kerajinan ini, oleh karenanya saya bekerja di koperasi. Ketika bekerja di sini, saya dapat menenun dengan mesin. Pulang kembali ke rumah, saya menenun dengan tangan.”

Perempuan Provinsi Dak Lak Kembangkan Kerajinan Kain Tenun Ikat - ảnh 1H Phe Be Bkrong (kiri) sedang teliti menenun kain ikat yang digunakan untuk membuat gaun (Foto: VOV) 

H Phe Be Bkrong adalah anak perempuan H Yam, saat ini menjadi anggota termuda di Koperasi Kain Tenun Ikat. Ia mahasiswa tahun terakhir di Akademi Ilmu Keguruan, tetapi ia telah 4 tahun bekerja sebagai penenun kain ikat. Diajar oleh ibunya sejak umur 16 tahun, awalnya hanya karena keingintahuan dan belajar sekedar iseng-iseng saja. Namun kemudian H Phe Be benar-benar merasa tertarik dan berpartisipasi dalam kursus pendidikan kejuruan yang diadakan oleh koperasi dan Akademi Kejuruan. Hingga pada usia 18 tahun, H Phe Be telah menguasai keterampilan secara baik dan menjadi anggora koperasi.

“Saya sudah tahu cara menenun berbagai motif di baju dan gaun. Setiap motif memiliki makna berbeda, biasanya saya hanya menenunnya saja, tapi tidak tahu namanya. Untuk mengerjakannya dituntut ketekunan dan ketelitian. Tanpa mencintai keterampilan ini, pasti tidak mungkin bisa melakukannya. Oleh sebab itu pertama-tama harus mencintai keterampilan dan berkeinginan melestarikan tradisi budaya dan busana etnisnya.”

Saat berdiri pada 2003, awalnya Koperasi Penenunan Kain Ikat Tong Bong hanya mempunyai 10 anggota. Hingga saat ini jumlah anggotanya telah mencapai 45 orang, dengan berkumpulnya para wanita Ede dari dukuh-dukuh di Kecamatan Ea Kao, Kota Buon Ma Thuot. Pekerjaan di koperasi sekarang cukup beragam, seperti: menenun manual, mendesain, menenun dengan mesin, merakit produk, dan sebagainya.

Perempuan Provinsi Dak Lak Kembangkan Kerajinan Kain Tenun Ikat - ảnh 2Pekerjaan di koperasi sekarang cukup beragam, seperti: menenun manual, mendesain, menenun dengan mesin, merakit produk, dan sebagainya (Foto: VOV)

Karena menganekaragamkan produk dan jenis pekerjaan, pendapatan anggota koperasi semakin stabil dan menarik lebih banyak anggota untuk berpartisipasi dalam koperasi. Koperasi ini tahun lalu meraup omzet 1,2 miliar VND, dengan pendapatan per kapita mencapai antara 3,2-3,5 juta VND per bulan. Dengan demikian koperasi telah menemukan pemasaran yang stabil di Provinsi Dak Lak, Provinsi Dak Nong, dan Provinsi Quang Nam. H Dium Bya, seorang anggota koperasi, menceritakan:

 “Saya mendoakan kebahagiaan dan keamanan bagi semua keluarga dan kesehatan bagi para anggota koperasi pada tahun baru ini. Di samping itu, berharap kerja koperasi  akan lebih berkembang, para pelanggan di semua tempat mengetahui produk yang dibuat oleh koperasi. Dengan demikian, bisnis, pengenalan, dan sosialisasi  produk akan menjadi lebih mudah dan kondusif.”

Berpartisipasi dalam koperasi, banyak perempuan E de di Kecamatan Ea Kao, Kota Buon Ma Thuot, telah memiliki pekerjaan untuk menambah pendapatan dan memanfaatkan sepenuhnya waktu luangnya. Kabar baiknya, kerajinan kain ikat dan produk kerajinan tangan tradisional warga etnis minoritas E De tidak semakin punah, namun justru sebaliknya, semakin berkembang dalam keterkaitannya dengan kehidupan modern.

Komentar

Yang lain