Penjelasan tentang adat istiadat pernikahan di masyarakat Vietnam

  (VOVworld) - Para pendengar! Kami dengan gembira bertemu kembali dengan saudara –saudara  pada acara: "Kotak Surat Anda”. Pada pekan ini, program Siaran Bahasa Indonesia, VOV Internasional menerima 32 surat dan Email dari saudara-saudara : M.Sumantri di Jawa Barat, Eddy Setiawan di Jakarta, Rudy Hartono di Kalimantan, Liana Safitri di Yogyakarta, Agus Sutikno di Yogyakarta, Soeprijadi di Jakarta dan beberapa pendengar yang lain. Pada acara kita hari ini, kami akan mengiktisarkan surat-surat pendengar dan memperkenalkan sepintas lintas tentang adat istiadat pernikahan di masyarakat Vietnam.


Penjelasan tentang adat istiadat pernikahan di masyarakat Vietnam - ảnh 1
Acara nontoni
(Foto : baomoi.com)


Para pendengar, pada pekan ini, kami menerima banyak laporan pemantauan siaran Radio terinci dari 9-16/2 dari saudara M Sumantri di Jawa Barat di frekuensi 12020Khz dengan kualitas gelombang yang baik, kedengaran jelas, laporan pemantauan Radio terinci dari 2-9/1, dari saudara Eddy Setiawan di Jakarta di frekuensi 12020Khz dan 9840Khz  dengan penilaian SINPO 54455 dan 44444, laporan pemantauan siaran Radio pada 7/2, dari saudara Agus Sutikno di Yogyakarta di frekuensi 9840Khz dengan penilaian SINPO 44444, kadang-kadang ada gangguan gelombang.

Selain itu, kami juga menerima laporan pemantauan siaran Radio dari para pendengar yang lain seperti : Fachri di Pekan Baru, Susi Cikempek di Jawa Barat, Basid Hasibuan di Jawa Timur dan M Zailnal di Jambi.

Kami berterimakasih atas kehangatan dan sumbangan dari para pendengar kepada VOV5. Semoga terus menerima surat dan laporan pemantauan siaran Radio dari saudara-saudara.

Selanjutnya, kami mau menjelaskan tentang adat istiadat pernikahan orang Vietnam. Dalam kehidupan spiritual orang Vietnam, acara pernikahan merupakan satu acara yang maha penting dan suci dalam kehidupan setiap orang. Pada zaman dulu, semua acara dalam satu pernikahan di masyarakat orang Vietnam berlangsung dengan banyak neka-neka. Menurut waktu, dengan perkembangan dalam kehidupan masyarakat, semua acara ini mengalami banyak perubahan. Tetapi pada umumnya, orang Vietnam masih mempertahankan tata cara dasar dari satu pernikahan seperti : acara “nontoni”, upacara meminang dan upacara pernikahan. 

Acara nontoni adalah tata cara pertama. Ini dianggap sebagai pertemuan resmi pertama dari dua fihak keluarga untuk saling mencari tahu tentang situasi keluarga. Fihak keluarga laki- laki akan mempersiapkan benda-benda untuk dibawa ke rumah fihak keluarga perempuan. Benda-benda yang disediakan dalam acara “nontoni” sederhana, yaitu daun sirih, buah pinang, rokoh, teh dan kue-kue. Yang hadir pada acara ini biasanya adalah orang tua calon pengantin, saudaranya atau sanak keluarga yang dekat.

Acara meminang



Penjelasan tentang adat istiadat pernikahan di masyarakat Vietnam - ảnh 2
Membawa tenong sesajian ke fihak keluarga calon pengantin perempuan
(foto : baomoi.com)

Upacara meminang di masyarakat Vietnam dianggap sebagai acara unjuk muka dari calon pengantin laki-laki di depan keluarga dan nenek moyang dari  calon penganti perempuan. Tempat berlangsungnya acara ini yalah di rumah calon pengantin perempuan. Benda-benda yang harus disiapkan keluarga calon pengantin laki-laki sesuai dengan permintaan keluarga calon pengantin perempuan. Benda-benda  itu terdiri dari sirih, pinang, miras, rokok, teh, biji  teratai, kue-kee…Jumlah tenong sesajan harus gasal, akan tetapi jumlah barang dalam setiap tenong sesajian harus adalah genap.

Pada hari yang ditentukan sebelumnya, fihak keluarga calon pengantin  laki-laki yang terdiri dari ayah, ibu dan wakil marganya membawa sesajian itu ke rumah calon keluarga pengantin perempuan. Tenong yang dibawa oleh laki-laki yang bujangan. Ketika sampai di rumah fihak keluarga perempuan, tenong sesajian itu akan diterima oleh gadis-gadis yang juga masih perawan. Dalam acara meminang itu, dua keluarga akan berbicara dan berbahas tentang jadwal waktu untuk menjemput calon pengantin perempuan dan pekerjaan- pekerjaan  yang harus dilakukan dalam acara pernikahan. Setelah itu, kedua calon pengantin laki-laki dan pengantin perempuan akan bersama-sama membakar hio di depan altar nenek moyang fihak keluarga calon pengantin perempuan. Setelah itu, sebagian tenong sesajian itu akan dikembalikan kepada fihak keluarga calon pengantin laki-laki.

Acara pernikahan

Fihak keluarga pengantin laki-laki datang ke rumah fihak keluarga pengantin perempuan untuk menjemputnya ke rumah calon suami. Dalam acara ini, fihak keluarga pengantin laki laki harus menyiapkan tenong kecil berisi dari sirih, pisang dan arak ke rumah  fihak keluarga pangantin perempuan untuk dipersembahkan di altar fihak keluarga pengantin perempuan. Semua tata cara hampir sama dengan acara meminang. Pengantin perempuan  harus berada di dalam kamar, tidak boleh keluar sampai saat pengantin laki-laki datang menjemputnya. Ayah pengantin perempuan akan mengantar anaknya ke rumah keluarga suami. Setelah acara pernikahan tradisional, dua keluarga mengadakan perjamuan untuk para undangan.

Saudara- saudara pendengar ! Acara kita berhenti  di sini. Kalau berminat mendengarkan, membaca kembali dan mengeluarkan komentar tentang program kami, silahkan akses website www.vovworld.vn. Semua pertanyaan dan surat dikirim via email :indonesia.vov5@gmail.com. Surat tulisan tangan dikirim ke alamat: Jalan Ba Trieu, nomor 45, kota Hanoi, Vietnam.    

Komentar

Yang lain