Gunung An dan Sungai Tra di provinsi Quang Ngai

Di atas jalan negara 1A - jalan urat nadi Utara-Selatan, terletak kira-kira 883 Km dari ibukota Hanoi, kota Quang Ngai berlokasi di tepi sungai Tra Khuc. Sungai ini juga disebut sungai Tra Giang atau sungai Tra. Ini merupakan sungai besar dan juga merupakan  destinasi yang tidak bisa dilewatkan oleh para wisatawan ketika datang ke provinsi Quang Ngai. Sungai Tra mata airnya di puncak gunung Dac To Ron, provinsi Kon Tum yang tingginya 2 350 meter. Sungai Tra terhimpun dari empat sungai yang mengalir ke Timur, melewati batas kota Quang Ngai, kemudian mengalir ke arah Timur, lalu memuntah ke muara Dai Co Luy.  Dengan panjangnya 150 Km, melewati banyak bukit dan gunung, tapi sampai ke kota Quang Ngai, sungai ini mengalir secara lebih tenang, membuat pemandangan alam di kota ini bertambah keindahannya dan tampak lebih mempesona. Saudara Phan Ngoc Tho, wisatawan asal kota Hanoi memberitahukan: “Pada permulaannya, ketika datang ke sini, saya hanya fikir tentang wisata bahari saja dengan lapangan-lapangan pantai yang indah, tapi keindahan sungai Tra membuat saya sangat terkesan. Barang kali, ini merupakan salah satu di antara pemandangan-pemandangan alam istimewa, di depan ialah laut dan di belakang ialah sungai. Ruas sungai yang melewati kota tetap mempertahankan seutuhnya segi yang lugas dan tenteram. Pemandangan alam yang paling saya sukai ialah pohon-pohon kelapa yang condong ke sungai menyambut sinar mata hari. Setiap perahu dan sampan setelah hari-hari berangkat mengarungi laut, kemudian pulang kembali dengan aman dan berlabuh di tepi sungai, cuacanya sejuk terasa nyaman”.

Ketika datang ke provinsi Quang Ngai, para wisatawan tidak bisa melewatkan satu pemandangan alam lain yang terkenal yaitu gunung Thien An. Gunung ini tingginya 106 meter  terletak kira-kira 3,5 Km dari  kota Quang Ngai di sebelah Timur Laut. Di semua arah, kalau dilihat dari jauh, orang bisa melihat gunung yang berbentuk trapesium laksana  sebuah stempel di atas langit  yang miring ke sungai, oleh karena itu, orang dulu menyebut  pemandangan alam ini ialah Niem An Thien Ha (artinya stempel Tuhan yang ditempelkan ke sungai). Di atas gunung ini, ada pagoda Thien An yang dibangun pada tahun 1695. Di dalam pagoda ini, sekarang masih ada  “genta sakti”  sangat bernilai yang dibuat oleh para artisan desa pengecoran perunggu Mo Duc pada tahun 1845. Mengalami perjalanan  sejarah berabad-berabad, suara genta tetap bergema  di tengah-tengah  ruang yang luas.

Pagoda Thien An

Jalan yang menuju ke puncak gunung dengan cara menempuh lereng gunung di sebelah Selatan menurut bentuk rumah siput. Jalan ini cukup lebar dan  landai, oleh karena itu bisa sampai ke gunung dengan mobil dan dengan sepeda motor juga sangat praktis. Para wisatawan bisa berjalan kaki di puncak gunung ini. Kesan pertama ketika berdiri di atas puncak gunung ini ialah cuacanya sangat sejuk. Dari sini, para wisatawan bisa  menikmati panorama kota Quang Ngai yang tenteram di samping sungai Tra yang airnya biru bersih dan mengalir secara tenang tanpa suara. Pekarangan pagoda  Thien An berlokasi di  sebuh lahan yang luas dan bersembunyi di bawah bayangan pohon tua dan membawa suasana yang sunyi-senyap. Arsitektur pagoda Thien An sederhana. Di depan pagoda ini ialah ruang utama dan di belakang ialah rumah pemujaan nenek moyang. Di sekitar pagoda ini, ada kebun patung dan pohon hias dan barisan kursi batu bagi para wisatawan untuk beristirahat. Di sebelah timur pagoda ini, ada zona makam para biksu-biksuni cikal bakal dan menara-menara yang dibangun dengan banyak lantai menurut angka ganjil dan berbentuk bunga teratai. Khususnya dalam kompleks pagoda ini, juga ada sumur yang disebut sebagai “sumur Buddha” dan dibangun pada saat ada pagoda ini. Biksu Thich Dong Hoang, pengurus pagoda Thien An memberitahukan: “Pada sata itu, biksu cikal bakal menggali tanah, tapi lama tidak kelihatan ada air, maka pergi ke luar, kemudian datang kembali,kelihatan kucuran air pertama. Karena sangat gembira, memanggil orang menyiduk air dari bawah sumur, tapi melupakan biksu  muda  masih di sana. Ketika ingat, biksu itu sudah pergi, tidak orang  yang tahu. Oleh karena ada sajak: Ada biksu menggali sumur di gunung,  sampai saat sudah  ada air, tak kelihatan lagi biksu muda itu”.

Meski sumur digali di atas gunung, tapi menurut kata-kata warga di sini, sumber air di sumur belum pernah kering. Warga daerah ini juga mengatakan bahwa air di sumur Buddha ini bisa mengobati bermacam-macam penyakit. Dengan ciri-ciri seperti itu, dalam hati warga provinsi Quang Ngai, gunung Thien An dan sungai Tra untuk selama-lamanya menjadi simbol dari gunung dan air  yang suci. Sehubugan dengan hari-hari raya, jumlah  wisatawan  yang jumlah-nya puluhan ribu orang dari semua penjuru telah datang berziarah dan memandangi pagoda Thien An. Mereka juga tidak melepaskan kesempatan menikmati pemandangan alam yang indah di provinsi Quang Ngai.