ADB memprakirakan pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6,5% pada tahun 2017

(VOVworld) - Bank Pembangunan Asia (ADB), pada Senin (10 April), mengadakan jumpa pers untuk mengumumkan Laporan Prospek Perkembangan Asia (ADO), antara lain mengungkapkan situasi pengembangan ekonomi Vietnam-Asia tahun 2017. Laporan ADB mencatat bahwa pada tahun 2017 ini, tarap-tarap rekor yang dijaga dalam menyerap modal investasi asing langsung akan mendorong bidang manufaktur di dalam negeri, bersamaan itu membantu meningkatkan sumber pendapatan dari ekspor Vietnam, bahkan ketika  arus perdagangan regional dan global  terus merosot. Laporan ini juga menilai: Bahkan ketika Perjanjian Kemitraan Trans Pasifik tidak bisa dilaksanakan, Vietnam tetap akan mendapatkan keuntungan dari masuknya ke dalam Perjanjian-perjanjian perdagangan bebas yang baru, di antaranya ada Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Uni Eropa yang mulai berlaku pada awal tahun 2018. Eric Sidgwick, Direktor Nasional ADB di Vietnam memberitahukan: “Laju pertumbuhan Vietnam pada tahun ini diprakirakan berada pada tarap 6,5%. Laju pertumbuhan ini  bahkan akan sedikit naik pada tahun 2018 yaitu kira-kira 6,7%. Tarap pertumbuhan ini tetap terus berdasarkan pada investasi asing langsung, kebutuhan konsumsi dan kebijakan buka pintu pasar dan liberalisasi perdagangan melalui Perjanjian-perjanjian perdagangan yang baru saja ditandatangani. Bersamaan itu, prospek pertumbuhan Vietnam juga akan mendapat keuntungan  dari proses pemulihan  harga global pada tahun ini dan soal mengembangkan pengaruh harga  yang diselenggarakan pada tahun 2016”.


ADB memprakirakan pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6,5% pada tahun 2017 - ảnh 1
Eric Sidgwick, Direktor Nasional ADB di Vietnam 
(Foto:Kantor Berita Vietnam).

Laporan ADB juga menunjukkan bahwa hasil produksi pertanian diprakirakan  meningkat sedikit pada tahun 2017  dengan perspektif pangan global  yang naik, cuaca  lebih sedikit mengalami gejolak. Para pakar ekonomi ADB  mengatakan bahwa untuk mengubah pertanian,  Vietnam perlu menangani beberapa tantangan mendasar  dalam kebijakan seperti menciptakan syarat bagi persaingan yang lebih kuat  dalam rantai pemasokan pertanian dan pengolahan pasca penen, membangun secara mendasar infrastruktur pedesaan untuk membantu berbagai jenis barang agribisnis yang membawa nilai pertambahan lebih tinggi, menerapkan kebiasaan pengelolaan kekayaan alam yang lebih  berkesinambungan dan mengumpulkan  secara lebih efektif pertimbangan tentang perubahan iklim ke dalam semua proses mengeluarkan keputusan.

Komentar

Yang lain