Afghanistan mungkin harus menyelenggarakan pemilu Presiden putaran ke-2

(VOVworld) – Komite Pemilihan Independen Afghanistan (IEC) pada Kamis (24 April) memberitahukan bahwa pemilu Presiden di negara ini mungkin harus dilakukan putaran ke-2 karena dua calon presiden (capres) terkemuka tidak bisa merebut jumlah suara lebih dari separo untuk mencapai kemenangan. Menurut hasil penghitungan suara sementara dengan 82,6% jumlah suara yang dihitung di 34 provinsi, Mantan Menteri Luar Negeri. Abdullah Abdullah sedang menjadi pelopor dengan 43,8% jumlah suara.

Afghanistan mungkin harus menyelenggarakan pemilu Presiden putaran ke-2 - ảnh 1
Pilpres di Afghanistan belum ada hasil
(Foto: vov.vn)

Sementara itu, capres ke-2 yaitu Mantan Menteri Keuangan, Ashraf Ghanis merebut 32,9% suara dukungan dan posisi ke-3 diduduki Zahmai Rassoul dengan 11,1% jumlah suara. Ketika berbicara kepada kalangan pers di ibukota Kabul, Ketua IEC, Ahmad Yousuf Nuristani memberitahukan bahwa dengan 17,5% jumlah suara yang belum dihitung, ada banyak kemungkinan tidak ada capres manapun yang berhasil merebut lebih dari 50% jumlah suara pemilih dalam pemilu Presiden yang diadakan pada 5 April ini untuk bisa terpilih. Hasil penghitungan suara terakhir direncanakan akan diumumkan pada 14 Mei dan jika harus menyelenggarakan putaran pemilu ke-2 antara dua pemimpin pelopor, maka pemungutan suara akan diselenggarakan pada akhir Mei mendatang./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain