(VOVworld) - Acara pembukaan Festival Buku: “Hanoi-Kota demi Perdamaian” telah berlangsung pada Jumat malam (26 September)  di kota Hanoi.  Kira-kira lebih dari 10 000 judul buku  berjumlah puluhan ribu eksamplar  telah  diperkenalkan di Festival ini.

Buku aksara Nom dengan bahan kertas Do
(Foto: vov.vn)

Pham Quoc Tuan, Kepala Proyek Lemari buku tentang investigasi, koleksi penyusunan dan penerbitan buku Thang Long 1000 tahun  Hanoi memberitahukan:  Dengan tema: “Thang Long masa dulu dan Hanoi dewasa ini”, Balai Penerbitan Hanoi ingin memperkenalkan kepada para pembaca tentang  proses  perkembangan 1000 tahun Thang Long-Ha Noi.

Juga pada  Jumat malam (26 September),  di kota Hanoi, telah dibuka  Festival yang pertama tentang Panggung Ibukota Ha Noi-tahun 2014. Festival ini memperkenalkan 9 drama dari 9 unit kesenian  dengan bermacam-macam jenis panggung. Dengan tema modern, semua drama akan berfokus melukiskan citra orang Hanoi yang lapangan hati santun  dalam masa perang perlawanan dan dalam usaha pembaruan, pembangunan ibukota Ha Noi yang berbudaya dan modern.  Disamping karya-karya yang untuk pertama kalinya dipertunjukkan, juga ada beberapa karya peserta Festival   yang dibuat dan dipertunjukkan sebelumnya, telah disambut oleh para penonton seperti “Putra-putri Hanoi”, “Perlombaan dalam kegelapan”, “Keluarga punya tiga kakak perempuan”. Tran Quoc Chiem, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Hanoi memberitahukan: “Ini merupakan peluang yang amat baik, satu halaman main  yang bermakna dan juga merupakan peluang bagi para seniman untuk memanifestasikan bakat-nya, saling belajar dan tukar-menukar kejuruan. Mudah-mudahan, setelah peristiwa ini,  banyak drama  dan para seniman  akan dimuliakan dan banyak karya akan mendapat sambutan dari penonton”.

Pada hari yang sama,  di situs peninggalan sejarah- rumah peringatan di jalan Hang Ngang No.48 , kota Hanoi, juga dibuka pameran foto: “Beberapa situs peninggalan sejarah tentang perang perlawanan menentang kolonialis Perancis yang dijalankan oleh tentara dan rakyat kota Hanoi tahapan 1946-1954”.  Melalui foto yang diperkenalkan, para pengunjung  akan merasakan semangat “Berani mati agar Ibu Pertiwi hidup abadi” dari tentara dan rakyat kota Hanoi dalam perang perlawanan menentang kolonialis Perancis  (1946-1954)./.