(VOVworld) – Setelah memberitahukan tentang keputusan kerujukan antara dua faksi oposisi yaitu Fatah dan Hamas di Palestina, pada Rabu (23 April), Israel telah membatalkan perundingan damai dengan Palestina yang direncanakan berlangsung pada hari yang sama. Para pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) juga mengutuk gerak-gerik Palestina tersebut. Kepala perunding Israel, Tzipi Livni beranggapan bahwa permufakatan kerujukan antara dua fihak Palestina “adalah sulit untuk dimengerti dan menimbulkan kerugian terhadap semua upaya damai”.


Sementara itu, AS beranggapan bahwa gerak-gerik penyatuan dua faksi Hamas-Fatah adalah “mengecewakan baik isi maupun waktunya”. Jurubicara wanita Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki beranggapan bahwa Hamas tidak bersedia menaati prinsip-prinsip dasar yang diharapkan oleh Pemerintah AS untuk ikut serta dalam proses perdamaian. AS sekarang menganggap Hamas sebagai satu organisasi teroris.

Hamas dan Fatah telah menandatangani permufakatan kerujukan pada Rabu (23 April) setelah kira-kira 7 tahun mengalami perpecahan. Menurut itu, dua fihak sepakat mempertahankan semua permufakatan sebelumnya, akan membentuk satu Pemerintah persatuan sementara dalam waktu 5 minggu mendatang dan mengadakan pemilu dalam waktu 6 bulan mendatang./.