(VOVworld) – Dalam pembicaraan per telepon selama 1 jam pada Sabtu (28/1), Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donal Trump sepakat menggalang kembali hubungan bilateral dan kerjasama di Suriah.

Pernyataan dari Istana Kremlin menyatakan bahwa dalam pembicaraan telepon pertama antara dua pemimpin sejak Donald Trump dilantik, “dua fihak bersedia berordinasi secara berinisiatif untuk menstabilkan dan mengembangkan kerjasama Rusia-AS”. Pernyataan ini menyatakan bahwa “Presiden Putin telah menegaskan mendukung penggalangan koordinasi yang substantive antara Rusia dan AS untuk membasmi organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) dan semua kelompok teroris yang lain di Suriah.”

Istana Kremlin tidak mengungkapkan masalah menghapuskan perintah sanksi AS terhadap Rusia yang bersangkutan dengan perihal Moskwa menggabungkan semenanjung Krimea dari Ukraina, tapi hanya menyatakan bahwa dua pemimpin ini menekankan arti penting dari pemulihan hubungan-hubungan perdagangan dan ekonomi. Selain itu, Presiden Donald Trump dan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin sepakat menggalang “kerjasama tipe kemitraan” dalam masalah-masalah global seperti, Ukraina, program nuklir Iran, ketegangan di semenanjung Korea dan bentrokan Israel-Arab.