AS, Jepang dan Republik Korea menyepakati pendirian terhadap RDRK pasca peluncuran rudal

(VOVWORLD) - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dan Presiden Republik Korea, Moon Jae-in melakukan pembicaraan telepon tentang peluncuran rudal balistik jarak  menengah yang terbang lewat Jepang Utara pada Selasa (29/8).
AS, Jepang dan Republik Korea menyepakati pendirian terhadap RDRK pasca peluncuran rudal - ảnh 1Peluncuran rudal. (Foto: internet) 

Republik Korea, Moon Jae-in menganggap bahwa tindakan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) telah naik ke tingkat “tindakan kekerasan” terhadap negara tetangga. Presiden  Moon Jae-in menyepakati keperluan untuk meningkatkan tekanan menjadi tingkat maksimal terhadap RDRK guna memaksa negara ini tidak punya pilihan lain, kecuali berpartisipasi dalam dialog. Dua pemimpin tersebut juga sepakat mengusahakan secara lebih kuat solusi-solusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)  untuk melawan Pyong Yang, pasca uji coba rudal pada Selasa (29/8).

Bersangkutan dengan masalah ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson juga melakukan pembicaraan telepon pribadi dengan timpalannya dari Jepang, Taro Kono dan Republik Korea, Kang Kyung-wha. Semua fihak menganggap bahwa peluncuran rudal kali  ini merupakan satu tingkat eskalasi semua tindakan provokatif dari RDRK dan menunjukkan ancaman berbahaya Pyong Yang terhadap AS, Jepang dan Republik Korea serta negara-negara  lain di dunia.

Menlu AS, Rex Tillerson sepakat dengan dua orang timpalan tersebut tentang penerusan kerjasama yang erat dalam upaya meningkatkan tekanan terhadap RDRK agar Pemerintah Pyong memahami bahwa perihal negara ini berturut-turut melanggar Resolusi DK PBB hanya membuat komunitas internasional mengutuk dan mengisolasikan mereka saja.

Komentar

Yang lain