AS membuka kemungkinan merundingkan satu permufakatan nuklir baru dengan Iran

(VOVWORLD) - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Senin (30 April), telah menegaskan hal negara ini mungkin menarik diri dari permufakatan nuklir degan Iran atau disebut sebagai Rencana Aksi Bersama yang Komprehensif (JCPOA), akan mengirim “satu sinyal yang positif” kepada Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK).

Ketika menjawab interviu di depan jumpa pers bersama dengan Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari yang sedang melakukan kunjungan di AS, Presiden Donald Trump sekali lagi mencela JCPOA merupakan permufakatan “yang buruk”, menekankan bahwa satu permufakatan nuklir baru dengan Iran mungkin akan mulai dirundingkan. Dia juga memberitahukan akan mengumumkan keputusan terakhir tentang perihal apakah Washingtom meranik diri dari permufakatan nuklir dengan Iran atau tidak pada tanggal 12/5 ini.

Pernyataan tersebut dikeluarkan pada latar belakang Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu sebelumnya pada hari yang sama telah menyampaikan pidato di Televisi tetang aktivitas-aktivitas nuklir Teheran. Dia mengumumkan bahwa Israel sekarang sedang ada kira-kira 500 Kg dokumen rahasia, di antaranya termasuk 55.000 halaman dokumen yang membuktikan bahwa Teheran secara rahasia mengembangkan satu proyek nuklir militer dengan nama “Proyek Amad”.

Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Javad Zarif telah menolak tuduhan PM Benjamin Netanyahu bahwa Teheran sedang menyembunyikan satu program senjata nuklir yang rahasia.

Komentar

Yang lain