AS menunjukkan syarat bagi satu permufakatan nuklir baru dengan Iran

(VOVWORLD) - Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan tekanan keuangan terhadap Iran dengan “sanksi-sanksi yang paling kuat dalam sejarah”. Ini merupakan peringatan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Mike Pompeo pada Senin (21 Mei) dengan 12 tuntutan dari Washington terhadap Teheran sebagai syarat untuk membahas satu permufakatan nuklir baru. 
AS menunjukkan syarat bagi satu permufakatan nuklir baru dengan Iran - ảnh 1 Menlu AS, Mike Pompeo (Foto: Xinhua/VNA)

Dia menegaskan bahwa AS akan tidak merundingkan kembali permufakatan nuklir Iran pada tahun 2015 atau disebut sebagai Rencana Aksi Menyeluruh Bersama (JCPOA) alih-alih mengeluarkan 12 tuntutan utama bagi satu permufakatan nuklir baru untuk mengontrol program nuklir Iran secara lebih ketat. Tuntutan-tuntutan utama termasuk  meminta kepada Iran supaya menghentikan pengayaan  uranium, tidak memproduksi kembali plutoni, boleh mendekati secara tak terbatas terhadap  basis-basis nuklir di seluruh negara ini, menghentikan pengembangan program rudal balistik, menarik diri pasukan-pasukan ke luar Suriah dan menghentikan sponsor kepada kelompok-kelompok pembangkang di Timur Tengah, membebaskan para warga negara AS yang sedang ditahan oleh Iran dan menghentikan ancaman-ancaman permusnahan massal terhadap Israel.

Pada hari yang sama, Presiden Iran, Hassan Rouhani mencela tuntutan-tuntutan baru AS terhadap Iran merupakan hal “yang tidak bisa diterima” serta mengulangi taktik-taktik “yang tidak berguna” yang pernah dikenakan oleh Washington pada masa lampau. Menlu Iran, Javad Zarif juga mencela tuntutan-tuntutan AS yang baru, menegaskan bahwa ancaman Menlu AS merupakan “tidak rasional dan menurut intervensisme”.

Komentar

Yang lain