AS menyatakan mengenakan tarif terhadap produk baja dan aluminium impor dari Uni Eropa, Kanada dan Meksiko

(VOVWORLD) - Amerika Serikat (AS), pada Kamis (31 Mei), telah menyatakan akan mengenakan tarif  baru terhadap produk aluminium dan baja impor dari Uni Eropa, Kanada dan Meksiko, menghentikan sepenuhnya waktu pengecualian yang telah memakan waktu dua bulan (sampai akhir tanggal 31/5) terhadap produk-produk ini.

Kalangan analis segera menyatakan bahwa keputusan Washington tersebut bisa mencetuskan perang dagang dengan para sekutu papan atas-nya di Eropa.

AS menyatakan mengenakan tarif terhadap produk baja dan aluminium impor dari Uni Eropa, Kanada dan Meksiko - ảnh 1 Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross (Foto: AFP/VNA)

Ketika berbicara dengan kalangan pers via telepon, Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross menegaskan bahwa rencana mengenakan tarif 25% terhadap produk-produk baja impor dan 10% terhadap aluminium impor dari Uni Eropa, Kanada dan Meksiko akan berlaku sejak pukul 4.00 GMT Jumat (01 Juni).

Dalam reaksi terkini dari Uni Eropa, Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa akan memberikan balasan “yang gigih dan bersatu” atas pengenaan tarif AS.

Pada hari yang sama (31 Juni), Ketua Komisi Eropa, Jean Clauder Juncker menyatakan bahwa keputusan Washington merupakan hal yang tidak bisa diterima dan Uni Eropa akan mengenakan balasan.

Sedangkan, Anggota urusan perdagangan Uni Eropa, Cecilia Malmstrom memberitahukan bahwa Uni Eropa akan mulai mengaktifkan mekanisme pemecahan ketegangan di WTO.

Dalam satu perkembangan yang bersangkutan, Kanada, pada hari itu, telah mengumumkan balasan-balasan terhadap AS.

Istana Elysse, pada Kamis (31 Mei), memberitahukan bahwa Presiden Perancis, Emmanuel Macron telah mencela bahwa keputusan AS “adalah ilegal dan salah”, bersamaan itu memperingatkan bahwa Uni Eropa akan memberikan balasan secara “kuat dan setimpal”.

Atas keputusan AS tersebut, Menteri Perdagangan Inggris Liam Fox, pada hari yang sama telah menyatakan bahwa ini merupakan keputusan “yang sangat mengkecewaskan”.

Komentar

Yang lain