ASEAN 2020: Menandatangani dengan sukses RCEP

(VOVWORLD) - Segera setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)  ke-4 Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), pimpinan  10 negara anggota ASEAN dan 5 negara mitra yakni Australia, Tiongkok, Jepang, Republik Korea dan Selandia Baru telah menandatangani RCEP.
ASEAN 2020: Menandatangani dengan sukses RCEP - ảnh 1 Menteri Industri dan Perdagangan, Tran Tuan Anh (kanan) yang mewakili Vietnam menandatangani Perjanjian RCEP di ujung Ha Noi (Foto: Quang Hieu/VGP)

  

Berbicara di acara penandatanganan tersebut, Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc memberitahukan setelah 8 tahun dirundingkan, ASEAN dan 5 negara mitra-nya telah menyelesaikan dengan sukses perundingan RCEP dengan volume pekerjaan yang sangat besar, membuka satu tahap kerjasama ekonomi dan perdagangan yang sangat menjanjikan.

Kerangka kerjasama baru dari Perjanjian RCEP akan turut memperhebat proses pembangunan Komunitas ASEAN 2025. Dengan demikian, ASEAN akan menjadi mitra yang dinamis, kuat, kooperatif dengan kemakmuran bersama. PM Nguyen Xuan Phuc menekankan acara penandatanganan RCEP merupakan kebanggaan, dan hasil besar bagi negara-negara ASEAN dengan sentralitasnya telah bersama-sama dengan negara-negara mitra meletakkan fondasi bagi satu tahap kerjasama baru yang komprehensif, berjangka panjang dan menuju ke masa depan, sesuai dengan keterampilan perkembangan, memberikan kepentingan bagi semua negara di kawasan.

RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas yang direkomendasi oleh 10 negara anggota ASEAN dan 5 negara mitranya. Perjanjian ini bertujuan membentuk prinsip-prinsip  bersama tentang perdagangan elektronik, perdagangan dan kepemilikan intelektual. Penandatanganan RCEP menciptakan zona perdagangan bebas yang terbesar, bersamaan itu, mengirimkan kepada dunia pesan positif tentang dukungan perdagangan multilateral dari 15 negara anggota-nya. Khususnya penandatanganan dan pelaksanaan RCEP juga memberikan sumbangan penting untuk membantu pemulihan ekonomi di kawasan pasca wabah Covid-19.

Komentar

Yang lain