ASEAN 2020: Pemimpin Negara-Negara Mengapresiasi Nilai RCEP

(VOVWORLD) - Pemimpin banyak negara, pada Minggu (15/11), telah mengapresiasi nilai Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) terhadap kawasan setelah perjanjian tersebut ditandatangani.
ASEAN 2020: Pemimpin Negara-Negara Mengapresiasi Nilai RCEP - ảnh 1 Upacara penandatangani berlangsung dengan penyaksian PM Nguyen Xuan Phuc dan Pemimpin negara-negara anggota (Foto: dangcongsan.vn)

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa Perjanjian RCEP akan menjadi instrumen penting untuk memulihkan ekonomi, bersamaan itu memacu pembukaan kembali pasar dan menjamin rantai pasokan tanpa terputus. Ia mengatakan bahwa perjanjian tersebut dapat memberikan kepentingan kepada semua pihak.

Presiden Indonesia, Joko Widodo menilai penandatanganan Perjanjian RCEP merupakan simbol dari komitmen demi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan. Menurut ia, Perjanjian RCEP menaandai komitmen negara-negara terhadap prinsip perdagangan multilateral “yang terbuka, adil, dan memberikan kepentingan kepada semua pihak”.

PM Singapura, Lee Hsien Loong menekankan bahwa penandatanganan Perjanjian RCEP menunjukkan bahwa “komitmen bersama dalam menjaga rantai-rantai pasokan yang terbuka dan berkonektivitas, lebih mendorong perdagangan bebas dan saling ketergantungan yang lebih erat, terutama dengan latar belakang  menghadapi wabah Covid-19, negara-negara menjadi lebih berkiblat kedalam dan mengikuti kecenderungan proteksionisme”.

PM Thailand, Prayut Chan-o-cha menilai bahwa Perjanjian RCEP tidak hanya merupakan perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, melainkan juga merupakan ciri khas tentang kualitas dan standar, serta dampak yang positif perjanjian tersebut dalam meningkatkan persaingan dan meningkatkan kepentingan ekonomi bagi semua pihak.

PM Australia, Scott Morison menyatakan bahwa 15 negara di kawasan Indo-Pasifik, termausk Australia menandatangani Perjanjian RCEP telah menunjukkan komitmen bersama tentang pembukaan perdagangan dan investasi, tanpa memedulikan tantangan-tantangan akibat wabah Covid-19.

Sementara ini, PM Selandia Baru, Jacinda Aredern menegaskan bahwa Perjanjian RCEP mempunyai nilai strategis penting terhadap negara ini dengan lebih memperkuat dan memperdalam hubungan-hubungan di kawasan.

Komentar

Yang lain