ASEAN meminta kepada Tiongkok supaya menghormati UNCLOS-1982

(VOVworld) - Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, pada Senin (12 Mei), menyambut  pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN tentang situasi   serius sekarang di Laut Timur. PM Lee Hsien Loong menunjukkan: Meski Tiongkok menganggap bentrokan di Laut Timur sebagai masalah bilateral antara Tiongkok dan negara-negara yang bersangkutan, tapi pandangan konsisten Singapura dan negara-negara ASEAN menegaskan bahwa keamanan dan kestabilan di kawasan tergantung pada segala yang terjadi di wilayah laut ini, oleh karena itu ASEAN harus mengeluarkan pandangan tentang situasi sekarang di Laut Timur.

ASEAN meminta kepada Tiongkok supaya menghormati UNCLOS-1982 - ảnh 1
PM Singapura, Lee Hsien Loong menyambut  pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh para MenluASEAN tentang situasi   serius sekarang di Laut Timur.
(Foto:  doisongphapluat.com)



Menurut pandangan ini, ketika berbicara kepada kalangan pers dalam kunjungan-nya di Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura, Sanmugam menegaskan: “Para Menlu negara-negara ASEAN  telah mengeluarkan pernyataan tentang masalah-masalah kawasan dan Laut Timur. Kami tidak ingin ada ketegangan, kami ingin mendorong  penyusunan Kode Etik. Kami memerlukan agar semua pihak yang bersangkutan  menangani sengketa-sengketa dan perbedaan menurut cara  yang bisa diterima  bagi  semua masalah”.

Di India, sarjana Vinod Anand, staff  ahli senior  di Dana Internasional Vivekananda di New Delhi menegaskan: Penempatan anjungan pengeboran  Haiyang 981 Tiongkok di zona ekonomi eksklusif dan  landas kontinen Vietnam  tidak hanya melanggar kedaulatan  Vietnam, melainkan juga melanggar semua butir dari Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut-tahun 1982 (UNCLOS-1982). Dia juga menunjukkan: Perihal Tiongkok menempatkan anjungan pengeboran beserta satu armada kapal dan banyak pesawat tempur di wilayah laut Vietnam adalah cara berperilaku yang haus perang dan jelas untuk mendorong kuat  tuntutan-tuntutan kedaulatan di Laut Timur. Menurut hemat Vinod Anand, semua negara  anggota  ASEAN  harus memperketat solidaritas, bersama dengan komunitas internasional meminta kepada Tiongkok supaya ikut serta pada Kode Etik di Laut Timur (COC). Dia juga menekankan harus menangani sengketa dengan langkah damai, tindakan Tiongkok hanya meningkatkan lagi ketegangan, berpengaruh negatif terhadap perdamaian dan kestabilan di  kawasan./.

 


Komentar

Yang lain