Badan Usaha Indonesia Merasa Optimis atas Prospek Kerja Sama Ekonomi dengan Vietnam

(VOVWORLD) - Atas undangan Presiden Vietnam, Vo Van Thuong, Presiden Indonesia, Joko Widodo akan melakukan kunjungan Kenegaraan ke Vietnam dari tgl 11 hingga 13 Januari. Menjelang kunjungan tersebut, pemimpin banyak badan usaha Indonesia dengan percaya diri menganggap bahwa kerja sama ekonomi antara dua negara akan mencapai terobosan pada waktu mendatang.
Badan Usaha Indonesia Merasa Optimis atas Prospek Kerja Sama Ekonomi dengan Vietnam - ảnh 1Lokakarya perdagangan Vietnam-Indonesia di Jakarta (Foto: VOV)

Sampai dengan akhir bulan November tahun lalu, total modal investasi Indonesia di Vietnam mencapai 651,21 juta USD, dengan 120 proyek yang masih efektif, menduduki posisi ke-29 di antara 143 negara dan teritori yang memiliki modal investasi di Vietnam. Presiden Grup Ciputra, Budiarsa Sastrawinata, menilai bahwa potensi investasi di Vietnam sekarang sudah sangat jelas. Vietnam memiliki populasi yang cukup besar, dengan perekonomian yang berkembang stabil, khususnya belakangan ini menjadi salah satu perekonomian yang mencapai pertumbuhan tercepat dalam ASEAN. Dia menilai bahwa ini merupakan syarat-syarat yang diinginkan semua investor dan memberitahukan, sekarang Ciputra juga telah mempelajari proyek-proyek kerja sama investasi yang baru di Vietnam.

Tentang perdagangan, nilai perdagangan bilateral Vietnam-Indonesia meningkat dari 8,20 miliar USD pada tahun 2020 menjadi 14,17 miliar USD pada tahun 2022. Indonesia menjadi pasar ekspor terbesar ke-3 dan pasar impor terbesar ke-2 bagi Vietnam di kawasan Asia Tenggara pada tahun lalu. Di masa depan, salah satu target titik berat yang ditetapkan para pemimpin Vietnam dan Indonesia ialah meningkatkan nilai perdagangan bilateral menjadi 15 miliar USD pada tahun 2028.

Untuk memperkuat perdagangan bilateral, Indonesia dan Vietnam sedang berkoordinasi untuk segera mengadakan sidang ke-8 Komite Gabungan Ekonomi dan Perdagangan untuk mengeluarkan langkah-langkah pendorongan kerja sama. Kedua negara juga sedang memperhebat penelitian kerja sama di bidang-bidang baru seperti transformasi energi, penyimpanan karbon, pengembangan energi terbarukan, energi hijau, dan lain-lain.

Komentar

Yang lain