Banyak negara di dunia merasa khawatir atas situasi politik Sri Lanka

(VOVWORLD) - Banyak negara di dunia merasa khawatir atas keputusan Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena tentang pembubaran Parlemen, gerak-gerik yang dianggap membuat  krisis  politik di negeri pulau  ini  menjadi lebih  serius.
Banyak negara di dunia merasa khawatir  atas situasi politik Sri Lanka - ảnh 1 Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena

Dalam pernyataan-nya di Twitter, Kementerian Luar Negeri (kemlu) Amerika Serikat (AS) memberitahukan: Washington menyatakan kekhawatiran yang mendalam  atas  pemburan Parlemen Sri Lanka, hal ini  semakin membuat krisis  politik di negara ini menjadi semakin serius. Pernyataan ini juga menunjukkan:  Sebagai mitra bagi Sri Lanka, AS berharap agar semua institusi dan proses demokrasi di negara ini perlu dihormati untuk menjamin stabilitas dan kemakmuran.

Sementara itu, Sekretaris Negaa Kemlu Inggris urusan kawasan Indo-Pasifik, Mark Field juga menunjukkan kekhawatiran atas  gerak-gerik Presiden  Sri Lanka  tentang pembubaran Parlemen, bersamaan itu berseru kepada semua pihak supaya mempertahankan Undang-Undang Dasar  maupun  menghormati  institusi dan  proses demokrasi.

Di Twitter, Kemlu Kanada juga menyatakan kekhawatiran yang mendalam atas keputusan Presiden Sri Lanka dan mengungkapkan ancaman-ancaman terhadap tindakan kerujukan lagi di negara ini setelah perang sipil.

Pada hari yang sama,  Menteri Luar Negeri  Australia, Marise Payne mengatakan bahwa  gerak-gerik Kolombo ini melemahkan tradisi demokrasi yang lama di Sri Lanka, menyembunyikan banyak risiko yang mengancam stabilitas dan kemakmura di negara pulau ini.

Sebelumnya,  pada hari yang sama, Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena telah menyatakan membubarkan Parlemen dan berseru untuk menyelenggarakan pemilu pada awal tahun mendatang kongkritnya  pada tanggal 5 Januari tahun 2019.

Komentar

Yang lain