Barat Khawartirkan Situasi Republik Demokratik Konggo Pasca Pemilihan

(VOVWORLD) - Kedutaan-Kedutaan Besar (Kedubes) negara-negara Barat di Kinshasa, Ibukota Republik Demokratik Konggo, pada Sabtu (23 Desember), telah mengeluarkan Pernyataan bersama yang isinya mengimbau berbagai faksi politik di negara ini supaya mengekang diri setelah beberapa anggota faksi oposisi senior mengimbau demonstransi untuk memprotes pemilihan-pemilihan pada pekan lalu.

Imbauan tersebut dikeluarkan pada latar belakang Republik Demokratik Kongo telah menyelenggarakan secara serempak 4 pemilihan pada tgl 20 Desember untuk memilih Presiden, Parlemen, perwakilan tingkat provinsi, dan anggota-anggota Dewan daerah. Presiden Felix Tshisekedi, berusia 60 tahun, terus ikut mencalonkan diri dalam pemilu bersama dengan 18 kandidat oposisi.

Tetapi, pemungutan suara pada tgl 20 Desember telah berlangsung tidak kondusif. Badan-badan pemilihan mengalami  kesulitan dalam mengangkut dokumen-dokumen pemungutan suara ke tempat-tempat pemilihan secara tepat waktu. Beberapa tempat pemungutan suara telah tidak bisa dibuka. Komite Pemilihan Nasional (CENI) harus memperpanjang waktu pemungutan suara satu hari lagi di tempat-tempat yang belum bisa dilakukan.

Sekarang, semua faksi oposisi juga mencela pemilihan dan memperingatkan kemungkinan terjadinya kecurangan sehingga menimbulkan ketegangan di Republik Demokratik Kongo.

Komentar

Yang lain