Belum bisa mengkonfirmasikan nasib para sandera Jepang dan Jordania

(VOVworld) – Jepang dan Jordania tetap menunggu-nunggu dalam kekhawatiran akan nasib dua peria yang dianggap telah disanderai para milisi dari kelompok yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS), pada saat organisasi ekstrimis ini tetap diam setelah batas waktu pertukaran sandera sudah lewat sehari. Dalam satu pernyataan, Juru bicara Kementerian Pertahanan Jordania, Mamdouth al-Ameri, menegaskan bahwa “apabila ada satu perkembangan baru, informasi akan segera diberitahukan”. Sebelumnya, pada Kamis (29 Januari), Pemerintah Jordania menyatakan tidak akan melepaskan Sajida al-Rishawi, tahanan wanita asal Irak yang divonis karena berintrik melakukan serangan bom bunuh diri di Jordania pada 2005, jika tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa pilot negara ini yaitu Maaz al-Kassasbeh ditangkap oleh IS dan masih hidup. Sementara itu, kalangan pejabat Jepang tetap sedang berada dalam situasi siaga dan siap bertindak menghadapi semua perubahan yang bisa terjadi.

Belum bisa mengkonfirmasikan nasib para sandera Jepang dan Jordania - ảnh 1
Nasib Kenji Goto tetap belum diketahui
(Foto: vnexpress.net)

Pada Kamis (29 Januari), IS memuat satu video clip baru di akun Twitter kelompok ini, antara lain menggunakan sandera orang Jepang, Kenji Goto, untuk mengeluarkan ancaman baru yaitu akan membunuh pilot asal Jordania, Maaz al-Kassasbeh, jika Amman tidak membebaskan tahanan wanita, Sajida al-Rishawi di perbatasan Turki pada Kamis sore (29 Januari) menurut waktu Mosul. Akan tetapi, segera setelah itu, Pemerintah Jordania mengeluarkan pernyataan yang jelas bahwa Jordania hanya melepaskan Sajida al-Rishawi apabila ada bukti yang menunjukkan bahwa pilot negara ini masih hidup. Jordania memberitahukan bahwa negara ini memprioritaskan pembebasan pilot al-Kasasbeh, namun menegaskan bahwa Kenji Goto merupakan satu bagian dari perundingan dengan pasukan IS./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain