Senin pagi 5 Desember di Hanoi diadakan sarasehan yang bertema “Bersama-sama mengatasi akibat bom dan ranjau pasca perang”. Yang menghadiri seminar ini ada Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, utusan dari berbagai Kementerian, instansi dan daerah, serta Kedutaan Besar berbagai negara di Vietnam, organisasi internasional, lembaga swadaya masyarakat asing, dll.
PM Nguyen Tan Dung membacakan pidato pada sarasehan (Foto: Internet)
Setelah mengalami banyak peperangan, Vietnam telah menderita pengaruh berat akibat bom, ranjau dan bahan ledak. Menurut data statistik, hanya jumlah amunisi yang digunakan Tentara Amerika Serikat dalam perang di Vietnam saja sudah mencapai 15 juta ton, sedangkan jumlah bom, ranjau dan bahan ledak yang masih menyisa diprakirakan mencapai kira-kira 800.000 ton; kira-kira 6,6 juta hektar tanah terkena polusi bom dan ranjau, menimbulkan pengaruh terhadap berbagai segi kehidupan penduduk dan perkembangan sosial ekonomi. Menurut statistik, ada kira 42.000 orang yang tewas, kira-kira 63.000 orang lain luka-luka atau cacad akibat bom dan ranjau, dll.
Ketika berbicara dalam sarasehan ini, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung memberitahukan bahwa: "Dengan harapan supaya Vietnam menjadi negara yang bebas dari pengaruh bom, ranjau dan bahan ledak terhadap perkembangan sosial ekonomi, menciptakan lingkungan yang selamat bagi kehidupan rakyat dan menciptakan syararat kepada penyandang cacad akibat bom dan ranjau berbaur pada masyarakat, pada tahun 2010, Pemerintah Vietnam telah mengesahkan program aksi nasional tentang pengatasan akibat bom dan ranjau pasca perang. Bersamaan dengan menggerakkan semaksimal mungkin sumber-sumber daya di dalam negeri, Pemerintah Vietnam selalu menilai tinggi dan ingin terus mendapat kerjasama dan bantuan yang bernilai dari komunitas internasional untuk mengatasi akibat bom dan ranjau pasca perang. Sarasehan ini merupakan kesempatan bagi para peserta untuk mendapat informasi dan membahas arah-arah kerjasama guna mensukseskan target yang sudah ditetapkan."
Sehubungan dengan ini, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung juga mengumumkan susunan Badan Pengarahan Program Aksi Nasional tentang pengatasan akibat bom dan ranjau pasca perang untuk periode 2010-2025./.