Berupaya keras untuk mengatasi tantangan, menjemput momentum memulihkan ekonomi

(VOVWORLD) - Konferensi online antara Perdana Menteri (PM) Viet Nam dengan komunitas badan usaha berlangsung pada Sabtu pagi (9 Mei) di puluhan ujung. 
Berupaya keras untuk mengatasi tantangan, menjemput momentum memulihkan ekonomi - ảnh 1PM Nguyen Xuan Phuc berpidato di depan konferensi  (Foto: Thong Nhat/VGP) 

Ini merupakan konferensi pertama yang berskala besar di seluruh negeri antara komunitas badan usaha dengan Kepala Pemerintah sejak wabah Covid-19 mulai muncul.

Dalam pidato pembukaan konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc mengulangi lagi bahwa sudah ada satu negeri Viet Nam yang bersemangat sejak beberapa puluh tahun ini, ketika warga hidup dalam kemenangan-kemenangan merebut kemerdekaan bangsa tanggal 30 April 1975, Kemenangan Dien Bien Phu pada tanggal 7 Mei 1954. Viet Nam juga telah menyaksikan semangat “melawan wabah seperti melawan musuh” dan sekarang ini, semangat “melawan kemacetan seperti melawan wabah” perlu didorong. “Harus lebih memusatkan tenaga lebih lanjut lagi, menggerakkan kembali perekonomian Viet Nam, berusaha mencapai pertumbuhan GDP sebanyak lebih dari 5%, jadi bukan sebanyak 2,7% seperti yang diprediksi oleh IMF, bersamaan itu, harus mengekang inflasi di bawah taraf 4%. Kalau mau mencapainya, kita harus berfokus pada “5 ujung tombak serangan”. Pertama, menyerap investasi dari semua unsur ekonomi di dalam negeri, terutama investasi swasta. Kedua, menyerap modal FDI. Ketiga, memperhebat ekspor. Keempat, mendorong investasi publik. Kelima, menstimulasi konsumsi domestik dengan jumlah penduduk kira-kira 100 juta jiwa”.

Pada konferensi ini, selain rekomendasi-rekomendasi kepada Pemerintah untuk membongkar kesulitan dalam produksi dan bisnis, komunitas badan usaha di dalam dan luar negeri berkomitmen berusaha keras untuk memulihkan produksi, berjalan seperjalanan dengan Pemerintah Viet Nam. Hong Sun, Wakil Ketua Asosiasi Badan Usaha Republik Korea mengungkapkan: “Kami menilai tinggi kegigihan Pemerintah Viet Nam  selalu mengeluarkan kebijakan yang tepat waktu untuk membantu secara efektif badan usaha yang bermodal investasi asing, di antaranya ada badan-badan usaha Republik Korea. Waktu ini merupakan waktu untuk mengatasi pandemi guna mengembangkan dan memulihkan perekonomian”.

Ketika menyimpulkan konferensi ini, PM Nguyen Xuan Phuc menilai telah ada satu perbahasan yang demokratis dan berhasil mengeluarkan banyak argumentasi tentang pengembangan ekonomi Viet Nam pada waktu mendatang. “Wabah Covid-19 merupakan satu pandemi, tapi juga merupakan momentum perkembangan bagi Viet Nam kalau tahu mengorganisasi pengelolaan negara dengan baik, tahu melakukan bisnis dan kerjasama dengan baik. Badan usaha harus melakukan restrukturisasi dan meningkatkan taraf perkembangan yang berkelanjutan

Komentar

Yang lain