(VOVworld) – Pada Selasa (4 November), Mayor Kepala Isaac Zida, orang yang ditunjukkan tentara sebagai pemimpin sementara Burkina Faso, telah berkomitmen akan “menyerahkan kekuasaan” kepada satu Pemerintah sipil setelah gejolak politik yang memaksa Presiden Blaise Compaore mengundurkan diri pada akhir pekan lalu. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan waktu serah-terima yang kongkrit. Menurut Mogho Naba, “Raja” suku Mossi di Burkina Faso, Mayor Kepala Zida telah mengeluarkan komitmen tersebut dalam pertemuan dengan para perwira tentara, kepala daerah dan utusan asing.

Sebelumnya, pada Minggu (2 November), Isaac Zida juga berkomitmen membentuk satu Pemerintah persatuan untuk mengontrol proses transisi politik setelah Uni Afrika (AU) meminta kepada Tentara Burkina Faso supaya menyerahkan kekuasaan kepada Pemerintah sipil dalam waktu 2 pekan.

Pada hari yang sama, para pemimpin oposisi di Burkina Faso telah menemui para perantara kerujukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komunitas Ekonomi Afrika Barat (ECOWAS) dan Edem Kodjo, Utusan khusus Uni Eropa urusan masalah Burkina Faso, mantan Perdana Menteri Togo, untuk membahas cara mengembalikan negara ini pada rezim kekuasaan sipil./.