Calon Ketua Komisi Eropa menentang Turki masuk Uni Eropa

(VOVworld) – Ketika muncul di Televisi ARD (Hamburg, Jerman) pada Selasa malam (20 Mei), dua calon untuk jabatan Ketua Komisi Eropa yaitu Jean-Claude Juncker dari Partai Rakyat Eropa (EPP) dan Martin Schulz dari Partai Persekutuan Kemajuan Sosial dan Demokrasi (PES) menunjukkan pandangan menolak Turki masuk Uni Eropa. Martin Schulz berpendapat bahwa Turki tidak akan “mendapat tempat” dalam Uni Eropa pada waktu dekat karena saat ini “belum matang bagi negara ini untuk masuk Uni Eropa”.

Calon Ketua Komisi Eropa menentang Turki masuk Uni Eropa - ảnh 1
Martin Schulz menolak Turki masuk Uni Eropa
(Foto: infonet.vn)

Selain itu, Martin Schulz juga berpendapat bahwa Pemerintah pimpinan Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan mengeluarkan politik-politik yang keluar dari nilai-nilai dasar dari Uni Eropa. Pada pihaknya, Jean-Claude Juncker, Mantan PM Luxemburg yang mendapat dukungan dari Partai Persekutuan Konservatif CDU/CSU di Jerman pada kursi Ketua Komisi Eropa, meminta kepada Ankara supaya menjadi lebih demokratis lagi. Bersamaan itu mengimbau kepada Uni Eropa supaya jangan menerima anggota baru dari sekarang sampai tahun 2019.

Dalam pemilihan Parlemen Eropa (EP) yang akan diadakan dari 22 sampai 25 Mei ini, kira-kira 400 juta pemilih dari 28 negara anggota Uni Eropa akan ikut memilih 751 legislator pada badan legislatif ini. Inggeris dan Belanda adalah dua negara pertama yang mengadakan pemilihan pada Kamis (22 Mei), sedangkan hampir semua negara sisanya akan mengadakan pemilihan pada 25 Mei ini. Setelah pemilihan, Parlemen Eropa akan mengadakan sidang pleno untuk memilih Ketua Komisi Eropa pada Juli mendatang./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain