Cepat Bawa Viet Nam Jadi Negara Tanpa Korban Akibat Bom dan Ranjau

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Pham Minh Chinh, Kepala Badan Pengarahan Nasional urusan Mengatasi Akibat Bom, Ranjau dan Zat Kimia Beracun Pasca Perang di Viet Nam, Kamis (17 Februari), menghadiri dan membimbing Konferensi Evaluasi Sementara Pelaksanaan Program Aksi Nasional urusan Mengatasi Akibat Bom dan Ranjau Pasca Perang di Viet Nam tahap 2010-2020 dan arahan tugas untuk tahap 2021-2025.
Cepat Bawa Viet Nam Jadi Negara Tanpa Korban Akibat Bom dan Ranjau - ảnh 1PM Pham Minh Chinh berpidato di depan konferensi  (Foto: vov)

Di depan konferensi tersebut, PM Pham Minh Chinh menegaskan Viet Nam telah mengalami peperangan-peperangan pembebasan bangsa dan pembelaan tanah air barulah mendapat perdamaian seperti dewasa ini. Meskipun hidup dalam perdamaian, tetapi akibat peperangan-peperangan itu masih ada, tidak hanya meninggalkan akibat serius tentang manusia, tetapi perang juga merusak lingkungan. Partai Komunis, Negara dan rakyat Viet Nam mengerti secara mendalam akibat-akibat parah yang ditinggalkan perang. Oleh karenanya selama beberapa tahun terakhir, Viet Nam telah aktif dan proaktif mengatasi akibat perang pada umumnya dan akibat bom dan ranjau pada khususnya. PM Pham Minh Chinh mengatakan: “Perlu menetapkan pekerjaan mengatasi akibat bom, ranjau dan zat kimia beracun pasca perang sebagai tugas mendesak, menunjukkan kemanusiaan mendalam, turut melaksanakan dengan baik tujuan melindungi jiwa, kesehatan dan keselamatan rakyat, membersihkan lingkungan, mengondisikan daerah-daerah yang terkena bom, ranjau dan zat kimia beracun pasca perang untuk mengembangkan sosial-ekonomi secara berkelanjutan”.

Cepat Bawa Viet Nam Jadi Negara Tanpa Korban Akibat Bom dan Ranjau - ảnh 2PM Pham Minh Chinh mengunjungi pameran tentang mengatasi akibat bom dan ranjau pasca perang di Viet Nam  (Foto: vov)

PM menekankan harus memperkuat kerja sama internasional, memobilisasi secara maksimal semua sumber daya dalam dan luar negeri untuk melayani pekerjaan mengatasi akibat bom, ranjau dan zat kimia beracun pasca perang dan sebagainya

Komentar

Yang lain