Daftar tarif impor prioritas untuk badan usaha ketika melaksanakan Perjanjan Kemitraan Ekonomi Vietnam tahap 2015-2019

(VOVworld) – Ini merupakan tema lokakarya yang diadakan oleh Asosiasi Badan Usaha Kecil dan Menengah Vietnam pada Selasa (21 Juli) di kota Hanoi.


Daftar tarif impor prioritas untuk badan usaha ketika melaksanakan Perjanjan Kemitraan Ekonomi Vietnam tahap 2015-2019 - ảnh 1
Memproduksi tekstil dan produk tekstil untuk diekspor ke Jepang
(Foto: internet)

Pada lokakakrya ini, para peserta lokakarya ini menyatakan bahwa Perjanjian Kemitraan Ekonomi Vietnam-Jepang membuka kesempatan besar terhadap barang ekspor Vietnam untuk masuk pasar Jepang. Menurut perjanjian ini, produk-produk Vietnam yang mendapatkan tarif prioritas paling banyak dari Jepang ialah barang utama dalam kelompok produk pertanian, perikanan, tekstil dan produk tekstil. Kongkritnya, tarif rata-rata terhadap barang yang diimpor dari Jepang ke  Vietnam akan turun dari 6,1% pada tahun 2015 menjadi tinggal 3,7% pada tahun 2018, semua produk perikanan, pertanian, tekstil dan produk teksil, baja, besi, bahan kimia, dan onderdil elektronik mencapai taraf komitmen liberalisasi yang paling kuat. Bapak Tran Dinh Thien, Kepala Institut Ekonomi Vietnam mengatakan: “Badan usaha harus melakukan perubahan mendasar tentang visi dan pola pikir yaitu kita sedang melakukan integrasi dunia yang menuntut kualitas yang sangat tinggi. Oleh karena itu, selain produk-produk kita yang ikut serta dalam rangkaian barang dagangan dunia, maka kita supaya memperhatikan produk-produk khas yang hanya dimiliki Vietnam saja. Oleh karena itu, badan usaha supaya mengarahkan teknologi untuk mengarahkan produk-produk khasnya dan mengarah ke produk-produk teknologi tinggi”.

Para peserta lokakarya tersebut menyatakan bahwa untuk menggunakan kesempatan yang diberikan oleh perjanjian ini, semua badan usaha di dalam negeri harus melaksanakan strategi mendekati pasar secara jangka-pajang, memperkuat pengumpulan informasi tentang badan usaha Jepang. Bersamaan itu perlu memperkuat pekerjaan survei pasar, mencari tahu tentang kebutuhan, selera, kebiasaan dan budaya bisnis orang Jepang.


Komentar

Yang lain