Warga ikut serta dalam satu demonstrasi untuk menuntut transisi ke Pemerintah Sipil di Sahafa, peluaran kota Khartoum, Sudan, 25/12/2021 (Foto:AFP/VNA)

Para demonstran menuntut pembubaran semua aparat keamanan, sekaligus menghapuskan pemberdayaan kepada para anasir ekstrem. Sementara itu, Pasukan Demi Kebebasan dan Perubahan di Sudan memperingatkan pasukan keamanan untuk jangan menggunakan kekerasan ketika menghadapi para demonstran moderat ,dan menekankan bahwa pemutusan Internet tidak bisa menghalangi para demonstran.

Untuk mencegah demonstran-demonstran ini, Pemerintahan Sudan telah menutup jalan-jalan utama di Ibukota Khartoum, sejak Jumat malam, bersamaan itu menggelarkan keamanan yang ketat, memutus layanan Internet.

Sejak kudeta militer yang terjadi pada 25 Oktober 2021, Sudan telah mengalami krisis politik yang serius dan berlangsung demonstrasi-demonstrasi terus-menerus yang menentang pemerintah militer. Dalam waktu kurang dari dua bulan, 48 demonstran telah tewas dan lebih dari 1500 orang lain terluka dalam beberapa baku tembak tersebut.