Demonstrasi besar-besaran memprotes Pemerintah di Irak
(VOVworld) – Pada Jumat (28 Desember), kira-kira 60.000 orang dari komunitas rakyat minoritas Sunni di Irak telah turun ke jalan melakukan demonstrasi memprotes pemerintah pimpinan Perdana Menteri (PM) Nuri al-Maliki dari sekte Syiah, bersamaan itu terus memblokade jalan utama yang menuju ke Suriah dan Jordania. Jalan besar yang melintasi kota Falluja, jauhnya kira-kira 50 km ke sebelah barat ibukota Baghdad telah diblokade oleh para demonstran selama kira-kira seminggu setelah tentara yang setia dengan PM Maliki menangkap para pengawal Menteri Keuangan Rafa al-Essawi, salah satu diantara sejumlah kecil wakil dari orang Sunni dalam kabinet yang mayoritasnya ialah orang sekte Syiah.
Demonstrasi besar-besaran di Irak
(Foto: voatiengviet.com)
Para demonstran memekikkan banyak slogan untuk memprotes PM Maliki dan beranggapan bahwa pemerintah tidak berbagi kekuasaan dengan orang Sunni tapi hanya berusaha memperkuat hubungan dengan Negara Islam Iran saja. Para demonstran meminta kepada pemerintah supaya harus menghentikan tindakan “mengisolasikan” orang Sunni, menghapuskan Undang-Undang tentang anti terorisme yang mereka anggap sebagai menyasar pada orang Sunni, serta membebaskan orang-orang yang ditahan, diantaranya ada para pengawal Menteri Essawi.
Gelombang demonstrasi kali ini meledak dari provinsi Anbar, tempat tinggal banyak orang Sunni di Irak Barat, sebelum melanda kota Mosul dan Samarra. Dalam pidato yang mengimbau kerujukan nasional yang ditayangkan langsung di televisi, PM al-Maliki mengimbau kepada semua pihak supaya mengekang diri dan melakukan dialog untuk menangani perbedaan pendapat ini. Menurut dia, tindakan protes yang dilakukan para demonstran Sunni hanya mengorek lebih lanjut lagi faksionalisme, memecah-belahkan dan menimbulkan instabilitas di Irak./.