Demonstrasi Imbau Penghentian Konflik Israel-Hamas

(VOVWORLD) - Pada latar belakang konflik antara Israel dan Hamas memasuki pekan ke-6 dan belum ada tanda penurunan suhu, banyak kegiatan demonstrasi untuk memprotes konflik dan mengimbau gencatan senjata telah terjadi di banyak negara di dunia pada Sabtu (18 November).

Di Israel, ratusan orang Yahudi dan Arab telah berkumpul di Taman Charles Claure di Tel Avis untuk meminta penghentian perang dan satu kesepakatan untuk menukarkan semua sandera yang sedang diculik. Sementara itu, di Yerusalem, puluhan ribu orang telah berpartisipasi pada demonstrasi dari sanak keluarga para sandera yang telah berkumpul di  depan Istana Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk menimbulkan tekanan terhadap pemimpin tersebut untuk cepat memulangkan sanak keluarganya.

Pada hari yang sama, ribuan warga Iran telah berpartisipasi pada pawai yang diselenggarakan Negara Iran untuk memprotes serangan Israel terhadap Jalur Gaza sehingga menewaskan banyak warga sipil Palestina.

Di Kota Berlin, Ibukota Jerman di bawah pengawasan pasukan polisi dan keamanan Jerman, sekitar 2.500 orang telah turun ke jalan untuk berpartisipasi pada pawai dan demonstrasi netral guna mendukung warga Palestina.

Pada hari yang sama, ribuan warga Prancis juga berpartisipasi pada pawai di Paris untuk menyatakan dukungan terhadap warga Palestina, memanifestasikan solidaritas terhadap orang-orang yang tewas, bersamaan itu mengimbau penghentian konflik sekarang.

Dalam perkembangan yang terkait, juga pada Sabtu (18 November), Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen memprotes “pengungsian terpaksa terhadap orang Palestina” di Jalur Gaza.

Sebelumnya, pada hari yang sama, ketika berpidato di Forum Keamanan Manama di Bahrain, Utusan Khusus Uni Eropa urusan Keamanan dan Hubungan Luar Negeri, Joseph Borrell menyatakan bahwa hanya Pemerintah Palestina (PA) yang baru mampu mengelola Jalur Gaza pasca perang.

Berita Terkait

Komentar

Yang lain