Dengan gigih membela kedaulatan laut dan pulau Vietnam

(VOVworld) – Rakyat Vietnam dan opini umum internasional pada Kamis (8 Mei) terus memprotes Tiongkok yang membawa anjungan pengeboran Haiyang 981 untuk beraktivitas di blok migas 143, termasuk dalam landas kontinen Vietnam, menganggap ini sebagai tindakan melanggar kedaulatan Vietnam di Laut Timur.


Dengan gigih membela kedaulatan  laut dan pulau Vietnam - ảnh 1
Anjungan pengeboran Tiongkok  beraktivitas di landas kontinen Vietnam.
(Foto :chinasmack.com )

Menurut Do Binh Duong, warga di kabupaten Kham Thien, kota Hanoi, Vietnam ada cukup bukti hukum dan sejarah untuk menegaskan kedaulatan terhadap zona ekonomi eksklusif, landas kontinen menurut ketentuan-ketentuan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982. Vietnam telah membuktikan iktikat baik, secara tekun menangani secara tuntas semua kontradiksi melalui perundingan, dialog dan langkah- langkah damai lain menurut kesedaran bersama Pemimpin senior dua negara, Permufakatan tentang semua Prinsip fundamental dalam membimbing pemecahan masalah di laut, sesuai dengan semua ketentuan dan kenyataan Hukum Internasional, terutama Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982. Do Binh Duong mengatakan:“ Sengketa tentang laut, pulau, landas kontinen banyak terjadi. Tidak hanya dari Vietnam saja, melainkan banyak negara di dunia, sehingga membuat saya merasa gusar. Pemerintah Vietnam juga menggunakan politik damai untuk memecahkannya, akan tetapi Tiongkok menggunakan tekanan, termasuk kapal perang, maka saya merasa gusar dan memprotes tindakan Tiongkook tersebut”.

Bapak Pham Thanh Noi, Anggota Asosiasi Sarjana Hukum  kota Tra Vinh, propinsi Tra Vinh mengatakan:“Ini merupakan kedaulatan wilayah laut dan pulau dari Vietnam. Tiongkok merupakan satu negara besar yang harus menghormati hukum internasional terhadap Laut Timur, bersamaan itu juga harus berfikirtentang hubungan dari satu negara tetangga satu sama lain. Kami keras memprotes Tiongkok yang  telah melakukan eksploitasi migas di wilayah laut Vietnam dan mengirim kapal perang, pesawat terbang  untuk memprovokasi kaum nelayan Vietnam”.

Sementara itu,  opini umum internasional  juga secara serempak memprotes  tindakan Tiongkok di Laut Timur. Pada Kamis pagi (8 Mei), Kepala  Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menyatakan  kecemasan yang mendalam tentang tabrakan-tabrakan antara kapal Vietnam dan kapal Tiongkok di Laut Timur, bersamaan itu mengimbau kepada semua pihak supaya mengekang diri. Dia mengatakan: “Jepang menganggap kasus ini sebagai satu bagian dalam serentetan tindakan ke luar samudera secara sepihak dan bersifat provokatif dari Tiongkok. Jepang menyatakan kecemasan yang mendalam tentang peningkatan ketegangan di kawasan karena Tiongkok mulai melakukan pemboran dan eksplorasi secara sepihak”.

Sebelumnya, pada Rabu (7 Mei), Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida menekankan:  tindakan Tiongkok meningkatkan ketegangan di kawasan membuat  Jepang merasa cemas. Pada hari yang sama,  juru bicara Kementerian Luar Negeri  Singapura  mengimbau kepada semua  pihak supaya menaati  Deklarasi tentang cara berperilaku dari semua pihak  di Laut Timur (DOC) dan menangani  sengketa secara damai, sesuai dengan hukum internasional, diantaranya ada Konvensi  PBB  tentang Hukum Laut-1982. Dia juga memberitahukan: Singapura akan terus mengimbau kepada ASEAN dan Tiongkok bersama-sama melakukan temu  kerja  untuk cepat mencapai Kode Etik  di Laut Timur (COC).

Di Jerman, banyak koran seperti Dunia, Zaman dll.. semuanya memuat berita dan foto yang mencerminkan sikap agresif Tiongkok di Laut Timur, bersamaan itu menekankan: Perihal Tiongkok meletakkan anjungan pengeboran di wilayah laut Vietnam merupakan salah satu diantara serentetan tindakan  provokatif Beijing./.

 

 

 



Berita Terkait

Komentar

Yang lain