Deputi Menteri Pertahanan Vietnam, Nguyen Chi Vinh membaca pidato di Dialog Shangri-La ke-12

(VOVworld) – Pada Minggu ( 2 Juni), Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh, Deputi Menteri Pertahanan (Menhan) Vietnam, Kepala rombongan Vietnam yang menghadiri Dialog Shangri-Le ke-12 yang sedang berlangsung di Singapura, telah membacakan pidato pada sidang pleno konferensi. 

Deputi Menteri Pertahanan Vietnam, Nguyen Chi Vinh membaca pidato di Dialog Shangri-La ke-12 - ảnh 1
Letnan Jenderal Nguyen Chi Vinh membacakan 
pidato di Dialog Shangri-La ke-12
(Foto: baomoi.com).

Pidato Deputi Menhan Vietnam menekankan perlunya mendorong kerjasama pertahanan, menciptakan kekuatan umum untuk menghadapi tantangan-tantangan bersama, menganggap ini sebagai salah satu langkah penting guna mempertahankan perdamaian, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan. Deputi Menhan Nguyen Chi Vinh menekankan bahwa Vietnam merasa khawatir terhadap tantangan-tantangan yang sedang berlangsung secara semakin rumit di kawasan. Di depan semua tantangan itu, perlu ada kesedaran yang lengkap dan tindakan tunggal dari semua negara. Vietnam telah aktif menghadiri mekanisme-mekanisme kerjasama pertahanan dan keamanan di kawasan.

Bersamaan dengan itu, secara inisiatif mengajukan semua solusi dalam memecahkan semua sengketa, berkomitmen melaksanakan penuh Pernyataan tentang perilaku semua fihak di Laut Timur (DOC), mendukung cepat mengambil Kode Etik  perilaku semua fihak di Laut Timur (COC) antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok. Vietnam  juga siaga bekerja dengan semua fihak yang bersangkutan untuk mengusahakan satu solusi pokok dan berjangka panjang untuk masalah Laut Timur di atas dasar hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum laut 1982. Vietnam selangkah demi selangkah memodernisasi tentara , tidak hanya untuk  melayani kebutuhan  siaga  membela diri yang adil saja, melainkan juga meningkatkan kemampuan  mengatasi akibat perang, menghadapi semua tantangan keamanan bukan tradisional, bekerja, berproduksi dan turut membangun Tanah Air. Bersamaan dengan upaya kerjasama di kawasan, Vietnam juga inisiatif  menghadapi semua tantangan keamanan bukan tradisional. Pada waktu lalu, semua pasukan Vietnam telah berhasil menyelamatkan nelayan- nelayan yang menjumpai kecelakaan di laut, diantaranya ada banyak nelayan asing. Khususnya, pada November 2012, Polisi Laut Vietnam telah menangkap satu 11 bajak laut bersenjata di Laut Timur. Hal itu menegaskan tekat dan tanggung jawab Vietnam dalam menjamin kebebasan, keamanan, keselamatan di jalan  pelayaran internasional di landas kontinen  dan zona otonomi ekonomi ekslusif dari Vietnam menurut Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, memberikan sumbangan pada perdamaian, kestabilan, kerjasama, perkembangan  di kawasan, Vietnam mengusulkan kepada semua fihak bersangkutan dengan Laut Timur supaya menghargai dan membela kaum nelayan dibawah sebarang bentuk manapun, baik militer maupun bukan militer.

Dengan pesan “membangun kepercayaan strategis” yang diajukan PM Nguyen Tan Dung di upacara pembukaan ini, Vietnam percaya bahwa semua negara akan mendorong kerjasama pertahanan secara lebih efektif di semangat pengertian, keadilan, saling membantu dan menghormati. Demikialah cara yang terbaik guna mempertahankan perdamaian, kestabilan dan perkembangan di kawasan Asia-Pasifik. Deputi Menteri Pertahanan Nguyen Chi Vinh juga menyatakan bahwa dengan martabat sebagai pemimpin bersama dari kelompok kerja para pakar dari Konfereni Menteri Pertahanan negara-negara ASEAN yang di perluas (ADMM+) tentang bantuan kemanusiaan dan bantuan musibah dengan Tiongkok, Vietnam akan mengirim pasukan untuk ikut melakukan latihan di lapangan tentang bantuan kemanusiaan, bantuan musibah dan kedokteran militer pada bulan Juni ini di Brunei Darussalam. Ini untuk pertama kalinya, ADMM+ mengkoordinasi tindakan di lapangan dan juga untuk pertama kalinya Vietnam mengirim pasukan ke luar negeri untuk ikut serta pada aktivitas-aktivitas multilateral. Vietnam menginginkan agar semua negara memperkuat kerjasama tentang aktivitas angkatan laut, polisi laut, tentara perbatasan, menggalang jaringan hotline antara para Menteri Pertahanan ASEAN. Menteri Pertahanan negara-negara ASEAN bisa meninjau menandatangni komitmen tidak menggunakan kekerasan duluan untuk memperkuat kepercayaan di ASEAN, dari situ menarik pengalaman pemperluasan dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik./.­

Komentar

Yang lain