Deputi PM Trinh Dinh Dung menerima Menlu Australia Julie Bishop

(VOVWORLD) - Deputi Perdana Menteri (PM) Vietnam, Trinh Dinh Dung, pada Minggu pagi (27 Mei), di Provinsi Dong Thap telah menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia, Julie Bishop.
Deputi PM Trinh Dinh Dung menerima Menlu Australia Julie Bishop - ảnh 1 Deputi PM Trinh Dinh Dung (kanan) dan Menlu Australia, Julie Bishop (Foto: Xuan Tuyen/VGP)

Pada petemuan ini, Deputi PM Trinh Dinh Dung meminta kepada Kementerian Luar Negeri dua negara supaya menjadi simpuls untuk mendorong berbagai kementerian dan instansi menggelarkan kerjasama-kerjasama kongkrit, membawa hubungan kemitraan stategis yang baru saja dibentuk antara dua negara berkembang kuat dan berhasil-guna pada waktu mendatang, memberikan kepentingan kepada setiap negara, bersamaan itu memberikan sumbangan positif kepadaperdamaian, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan.

Pada fihak-nya, Menlu Australia Julie Bishop menegaskan bahwa Pemerintah Australia menganggap Vietnam sebagai salah satu di antara mitra-mitra yang dominan di kawasan Asia-Pasifik. Dia menekankan makna penting dari peningkatan hubungan ke hubungan kemitraan strategis, menegaskan bahwa Australia akan berkoordinasi erat dalam menggelarkan isi-isi yang telah disetujui dalam “Pernyataan Bersama tentang pembentukan hubungan kemitraan strategis” dan melaksanakan dengan baik target-target yang telah ditetapkan dalam “Program Aksi 2016-2019”.

Tentang kerjasama-kerjasama di forum regional dan internasional, kedua fihak menilai tinggi kerjasama baik antara dua negara di semua forum. Menlu Julie Bishop menegaskan Australia meneruskan pendirian yang positif dan kensekuen seperti sekarang ini tentang masalah Laut Timur, menekankan makna penting pekerjaan menjaga perdamaian dan kestabilan di Laut Timur, memecahkan sengketa-sengketa dengan langkah damai, di atas dasar hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS-1982. Menlu Julie Bishop menegaskan kembali akan mendukung pencalonan Vietnam sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa masa bakti 2020-2021.

Komentar

Yang lain