Dewan Islam Perancis mengimbau umatnya supaya tenang terhadap kemungkinan penerbitan kartun baru tentang Nabi Mohammad

(VOVworld) – Pada Selasa (13 Januari), Dewan Islam Perancis mengimbau kepada semua umatnya supaya tenang dan mengekang diri pada latar belakang ada informasi yang membocorkan bahwa majalah satir Perancis “Charlie Hebdo” edisi hari Rabu (14 Januari) akan terus menerbitkan kartun Nabi Mohammed. Pernyataan dari Dewan Islam dan Asosiasi Muslim Perancis menekankan bahwa para umat muslim harus tenang dan menghindari semua tindakan yang berlebihan. Pernyataan tersebut dikeluarkan setelah koran “Liberation” memuat di websitenya gambar yang dianggap sebagai halaman muka majalah “Charlie Hebdo” edisi hari Rabu (14 Januari) dengan kartun tentang nabi Mohammed.

Dewan Islam Perancis mengimbau umatnya supaya tenang terhadap kemungkinan penerbitan kartun baru tentang Nabi Mohammad - ảnh 1
Pelaku serangan teror terhadap Charlie Hebdo pada 7 Januari
(Foto: baomoi.com)

Sebelumnya, gedung majalah “Charlie Hebdo” telah diserang oleh 3 penembak pada 7 Januari setelah menerbitkan satu kartun Nabi Mohammed. Serangan tersebut menewaskan 12 orang. Setelah kasus ini, di ibukota Paris terus terjadi dua kasus penangkapan dan pembunuhan sandera dan polisi yang juga bersangkutan dengan motivasi agama. Serangan-serangan tersebut telah mengguncangkan Perancis dan seluruh Eropa.

Dalam satu perkembangan lain pada hari yang sama, para jaksa Bulgaria memberitahukan bahwa anasir Perancis yang ditangkap pada 1 Januari di negara ini pada saat sedang berusaha melarikan diri ke Turki, pernah melakukan kontak dengan salah seorang diantara dua kakak-beradik pelaku kasus penembakan terhadap gedung Majalah “Charlie Hebdo” di Paris pada pekan lalu. Anasir yang ditangkap ialah Fritz-Joly joachin, 29 tahun, seorang warga negara Perancis keturunan Haiti. Menurut investigasi, anasir ini telah berulang kali melakukan kontak dengan Cherif Kouachi, salah seorang diantara pelaku-pelaku serangan terhadap gedung majalah “Charlie Hebdo” di ibukota Paris pada 7 Januari lalu sehingga menewaskan 12 orang./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain