(VOVworld) - Sidang darurat tentang bentrokan Israel-Libanon berlangsung pada Rabu (28 Januari) menurut rekomendasi Perancis untuk membahas langkah-langkah  guna mengatasi ketegangan antara Israel dan Libanon setelah meledak bentrokan- bentrokan yang berdarah-darah di daerah perbatasan antara dua negara pada hari yang sama.

Pada sidang ini, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk baku tembak antara pasukan Israel dengan para milisi gerakan Islam Hezbollah di Libanon akhir-akhir ini, menyerukan kepada berbagai fihak supaya mengekang diri dan mengenakan langkah- langkah guna menghindari eskalasi ketegangan .

Sebelumnya, dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB dan Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, Duta besar Israel di PBB, Ron Prosor menegaskanbahwa Tel Aviv akan membela dengan segala langkah yang perlu. Amerika Serikat menyatakan mendukung hak bela diri yang sah dari Israel dan mendesak semua fihak supaya menghormati garis perbatasan antara Israel dengan Libanon.

Ketegangan di kawasan meningkat ketika Gerakan Islam Hezbollah mengakui telah  menembakkan rocket dari Suriah ke satu iringan mobil militer Israel di kawasan Shebaa Farmas yang diduduki Israel di Dataran Tinggi  Golan. Pemberitahuan Herbollah menunjukkan bahwa gerak-gerik ini bertujuan memberikan balasan terhadap serangan yang dilakukan Tel Aviv terhadap  Dataran Tinggi  yang dimiliki Suriah pada 18 Januari sehingga membuat 6  penembak Hezbollah tewas. Setelah itu, Israel telah menembakkan sedikit- dikit-nya 50 peluru dan melakukan serangan udara terhadap pangkalan Hezbollah di sebelah Selatan Libanon./.