Di sela-sela pertemuan puncak Rusia-AS: Kalangan analis secara hati-hati mengerluarkan penilaian-penilaian

(VOVWORLD) - Presiden Rusia, Vladimir Putin dan timpalan-nya dari Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Senin (16/7), telah melakukan pertemuan di Finlandia dalam pertemuan puncak tertama antara dua pemimpin ini pada latar belakang hubungan bilateral sedang berada pada tarap yang paling rendah sejak periode Perang Dingin.
Di sela-sela pertemuan puncak Rusia-AS: Kalangan analis secara hati-hati mengerluarkan penilaian-penilaian - ảnh 1Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan timpalanya dari Rusia, Vladimir Putin (Foto: AFP/ VNA) 

Analis Andrei Baklitsky mengatakan bahwa pada kenyataannya diadakannya pertemuan ini saja telah merupakan satu “Kemenangan” terhadap Istana Kremlin setelah Washington  terus menerus menunda rencana pertemuan bilateral, sementara itu Moskow selalu mencari peluang supaya dua pemimpin bisa berbahas tentang situasi dunia dan hubungan bilateral.

Sementara itu, analis Alexei Malashenko mengatakan bahwa bagi Presiden Putin, pertemuan ini telah “secara dian-dian mengakui Rusia sebagai satu negara adi kuasa yang besar”. Tuan Rumah Istana Kremlin mungkin akan meyakinkan Tuan Rumah Gedung Putih  lebih dinamis dalam masalah Rusia dengan harapan Washington akan mengekang aktivitas-aktivitasnya di negara Timur Tengah ini. Sebaliknya, AS juga akan mengeluarkan tuntutan supaya membawa pasukan-pasukan Iran ke luar dari Suriah. Tentang tuduhan Rusia mengintervensi pilpres AS, Moskow pasti akan mempertahankan seutuh-nya pengingkaran ini, tapi pakar Baklitsky menilai bahwa dua fihak bisa mengeluarkan satu pernyataan bersama tentang pencegahan tindakan yang sama pada masa depan.

Juga bersangkutan dengan pertemuan ini, Menteri Luar Negeri Finlandia, Timo Soini menilai bahwa pertemuan puncak AS-Rusia di Helsinki, Ibu Kota Finlandia punya makna penting meskipun dua fihak tidak banyak menarun harapan pada peristiwa ini.

Komentar

Yang lain