Dialog ke-7 tentang Strategi dan Ekonomi AS-Tiongkok berfokus pada tantangan, peluang dan termasuk perselisihan-perselisihan

(VOVworld) - Dari 23-24 Juni ini,  Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), John Kerry  dan Menteri Keuangan Jacob Lew bersama dengan anggota Dewan Negara Yang Yiechi dan Deputi Perdana Menteri (PM) Wayang Yang akan bersama-sama memimpin Dialog ke-7 tentang Strategi dan Ekonomi  AS-Tiongkok (S&ED) di Washington DC.  Selama waktu ini,  Menlu John Kerry dan Deputi PM Tiongkok, Liu Yandong akan bersama-sama  memimpin Pertemuan Konsultasi ke-6  tentang temu pergaulan rakyat-rakyat (CPE) antara dua negara.



Dialog  ke-7 tentang Strategi dan Ekonomi AS-Tiongkok  berfokus pada  tantangan, peluang dan termasuk perselisihan-perselisihan - ảnh 1
Ilustrasi
(Foto:cctv-america.com/ vietnamplus.vn)

 

Dialog  S&ED akan berfokus berbahas tentang tantangan dan peluang tentang strategis dan ekonomi yang sedang dihadapi oleh dua negara di waktu mendesak dan jangka panjang, dalam hubungan bilateral, regional dan global. Sementara itu, pertemuan konsultasi  tentang temu pergaulan rakyat-rakyat akan menyediakan banyak waktu untuk berbahas tentang langkah-langkah mendorong  hubungan dan temu pergaulan antara dua negeri di bidang-bidang pendidikan, kebudayaan, iptek,  masalah-masalah yang bersangkutan dengan  olahraga, kaum wanita dan kesehatan.

Masalah Laut Timur juga mendapat prioritaskan tinggi  dalam agenda  Dialog  tersebut. Ketika berbicara di depan jumpa pers pada Kamis (18 Juni), Asisten Menlu  AS urusan kawasan Asia Timur-Pasifik, Daniel Russell memberitahukan: Washington merasa cemas akan rencana-rencana  Tiongkok yang mempertahankan aktivitias pembangunan di Laut Timur dan mengatakan bahwa prospek Tiongkok dalam melakukan militerisasi terhadap pulau-pulau buatan di Laut Timur adalah bertentangan dengan target menurunkan suhu ketegangan di kawasan. Dia juga mendesak Tiongkok menghentikan proyek-proyek  pembangunan, memecahkan sengketa  wilayah di Laut Timur melalui saluran diplomatik dan arbitrase internasional./.


Komentar

Yang lain