(VOVworld) – Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Ali Akbar Salehi, Selasa 28 Februari, menyatakan keoptimisan bahwa dialog-dialog nuklir dengan komunitas internasional akan cepat bisa dilaksanakan. Pernyataan ini dikeluarkan setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada pekan lalu memberitahukan bahwa masih ada perbedaan-perbedaan besar dengan Iran setelah dua kunjungan yang dilakukan delegasi pengamat organisasi ini ke Iran.
Menlu Iran Ali AKbar Salehi
(Foto: aei.org)
Ketika berbicara setelah sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang perlucutan senjata di Jenewa (Swiss) pada Selasa 28 Februari, Menlu Salehi menegaskan bahwa produksi, kepemilikan atau penggunaan senjata nuklir adalah hal ilegal, berbahaya dan sebaiknya dilarang. Dia juga mengulangi pandangan Iran tentang dua pilihan untuk mengatasi masalah nuklir perdamaiannya. Yang pertama ialah bekerjasama dan berdialog, sedangkan yang kedua ialah konfrontasi dan bentrokan. Akan tetapi Iran selalu mengutamakan pilihan yang pertama. Dia juga menganggap bahwa sebagian besar negara-negara Timur Tengah, termasuk Iran dan Mesir semuanya ingin membentuk satu zona bebas senjata nuklir, tetapi halangan yang satu-satunya sekarang untuk membentuk satu zona seperti itu adalah pemerintah Israel./.