(VOVworld) – Pada Minggu (2 Agustus), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), John Kerry yang sedang melakukan kunjungan kerja di Mesir dan timpalannya dari negara tuan rumah, Sameh Shukri bersama-sama memimpin dialog strategis pertama antara dua negara sejak tahun 2009.

Ketika berbicara di depan jumpa pers dengan timpalannya dari Mesir, Sameh Shukri setelah dialog strategis tersebut, Menlu John Kerry menyatakan bahwa AS dan Mesir sedang kembali ke “fundasi yang mantap” dalam hubungan bilateral, tanpa memperdulikan ketegangan-ketegangan dan kecemasan tentang hak manusia. Menlu John Kerry sekaligus menegaskan bahwa permufakatan nuklir yang baru saja ditandatangani antara Iran dan Kelompok P5+1 (yang meliputi Inggris, Perancis, AS, Rusia, Tiongkok plus Jerman) kalau dilaksanakan akan membantu Mesir dan negara-negara di kawasan Timur Tengah menjadi lebih aman.

Pada fihaknya, Menlu Sameh Shukri memberitahukan bahwa Mesir tidak ada “perselisihan besar” dengan AS, tapi ada perbedaan-perbedaan pendapat tentang beberapa masalah, itu merupakan hal  yang biasa.

Setelah Mesir, Menlu John Kerry akan mengunjungi Qatar pada 3 Agustus ini. Kemudian dia akan mengunjungi tiga negara Asia Tenggara, yaitu Singapura, Malaysia dan Vietnam.