(VOVWORLD) - “Diplomasi berjalan di depan dalam membawa tanah air melakukan intergrasi regional dan internasional, khususnya melalui tonggak-tonggak sejarah seperti: bergabung dengan ASEAN, APEC, WTO dan menandatangani dan mengikutsertai ratusan kesepakatan dan traktat internasional”.
Demikian ditegaskan Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Bui Thanh Son pada Lokakarya ilmiah dengan tema: “Diplomasi zaman Ho Chi Minh: 80 tahun dengan sepenuh hati mengabdi tanah air dan bangsa” yang berlangsung pada Senin pagi (28 Juli), di Kota Hanoi.
Ilustrasi (Foto: dangcongsan.vn) |
Ketika menekankan semua prestasi dan kontribusi yang diberikan instansi diplomatik Vietnam selama 80 tahun ini, Deputi PM, Menlu Bui Thanh Son menegaskan bahwa diplomasi memainkan peranan penting dalam menegakkan perdamaian, mengakhiri pengepungan dan embargo, memperluas posisi diplomatik melalui garis politik yang independen, mandiri, teranekaragamkan, teranekaarahkan, demi perdamaian, kerja sama dan pembangunan.
“Khususnya, diplomasi ekonomi telah menjadi tugas utama, satu motivasi penting bagi pembangunan tanah air. Kini, Vietnam telah menjalin hubungan diplomatik dengan 194 negara, membangun jaringan hubungan kemitraan strategis dan kemitraan komprehensif dengan 37 negara, di antaranya ada negara-negara besar dan kelima negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Vietnam merupakan anggota aktif dari 70 organisasi internasional dan regional”.
Pada lokakarya tersebut, para utusan telah menonjolkan semua prestasi yang dicapai diplomasi Vietnam selama 80 tahun ini, menegaskan kontribusi-kontribusi besar pada pembangunan yang berkelanjutan dari tanah air.