Direktor Jenderal WTO: Permufakatan Bali menguntungkan negara-negara sedang berkembang.
(VOVworld) - Ketika mengakhir Konferensi ke-9 Menteri Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Indonesia pada Sabtu (7 Desember), Direktur Jenderal WTO, Roberto Azevedo menegaskan: Permufakatan perdagangan global yang bersejarah yang baru-baru dicapai pada Konferensi ini akan memberikan paling banyak kepentingan kepada negara-negara sedang berkembang.
Panorama Konferensi ke-9 Menteri WTO
(Foto: baomoi.com)
Dia juga memberitahukan: Rakyat di seluru dunia akan mendapatkan keuntunggan dari pos permufakatan, khususnya kaum miskin, penganggur dan orang-orang yang tidak dibela. Menteri Perdagangan negeri tuan rumah, merangkap Ketua Konferensi Menteri WTO kali ini, Gita Wirjawan menegaskan: Kepentingan permufakatan pada pokonya akan tergolong dari negara-negara sedang berkembang, karena bisa menciptakan syarat bagi pemerintah untuk melaksanakan program-program ketahanan pangan. “
Permufakatan Bali yang lengkap” membantu negara-negara kurang berkembang mendapatkan keuntungan dari sistim perdagangan multilateral, bisa membantu pendapatan dunia meningkat kira-kira USD 1 triliun dan menciptakan kira-kira 21 juta lapangan kerja, diantaranya ada 18 juta lapangan kerja di negara-negara sedang berkembang./.