DK PBB Membahas Masalah Migasi di Jalur Gaza
(VOVWORLD) - Pada Jumat sore (12 Januari) waktu lokal, di New York (Amerika Serikat), Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah mengadakan sidang terbuka tentang situasi Timur Tengah, di antaranya ada masalah warga Palestina. Sidang ini dilakukan sesuai dengan rekomendasi Aljazair, fokus membahas bahaya warga Palestina di Gaza yang bermigrasi secara terpaksa dalam konteks konflik Hamas-Israel berlangsung selama 100 hari.
Gedung-gedung hancur pasca serangan udara Israel terhadap Jalur Gaza, 10 Januari 2024. Foto:Xinhua/VNA |
Pada sidang tersebut, Ilze Brands Kehris, pemimpin Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, menyatakan kekhawatirannya akan perihal Israel, pada Jumat (12 Oktober), telah memerintahkan warga Palestina untuk bergerak dari bagian Utara ke bagian Selatan Jalur Gaza. Menurut dia, tindakan ini tidak sesuai dengan hukum internasional, ada bahaya menjadi kejahatan perang karena mendekati ambang migrasi paksa.
Sementara itu, Martin Griffiths, pemimpin Kantor Koordinator Kemanusiaan PBB (OCHA), memberitahukan bahwa kegiatan bantuan kemanusiaan di Gaza sekarang hampir lumpuh ketika kendaraan-kendaraan pengangkut barang terus-menerus ditunda atau ditolak keluar dan masuk ke Jalur Gaza. Menurut dia, semua warga Gaza yang mengungsi harus dapat kembali ke rumahnya sesuai dengan tuntutan hukum internasional. Dia juga mencela pernyataan bebrapa pejabat Israel belakangan ini tentang ide migrasi serentetan warga Palestina ke negara ke-3. Menurut wakil OCHA itu, komunitas internasional memprotes keras semua niat yang mengubah struktur antropologi di Gaza.