Satu sidang DK PBB tentang Suriah di Kota New York, pada tanggal 19/9/2019 (Foto: VNA)

Resolusi pertama direkomendasikan oleh kelompok tiga negara yaitu Belgia, Jerman dan Kuwait. Tujuan resolusi itu ialah menjamin koridor-koridor kemanusiaan untuk memberikan bantuan kepada warga Suriah. Namun, Rusia telah memvetonya karena isi resolusi itu menuntut “sanksi terhadap semua pihak yang salah dalam serangan-serangan terhadap basis-basis kemanusiaan” di Kota Idlib, namun tidak menentukan perkecualian terhadap “kegiatan-kegiatan anti-terorisme”. Sedangkan, Duta Besar Tiongkok di PBB, Zhang Jun menilai bahwa pemungutan suara terhadap resolusi tanpa mendapat kesepakatan dari semua 5 anggota tetap DK PBB ialah tidak konstruktif.

Rusia dan Tiongkok telah mengeluarkan satu resolusi lain sebagai penggantinya, tapi juga tidak diesahkan DK PBB, karena 9 negara telah memberikan suara kontra, pada saat Guinea Bissau, Indonesia, Pantai Gading dan Afrika Selatan memberikan suara blanko. Isi utama resolusi ini ialah mempertahankan gencatan senjata di kawasan pengurangan ketegangan di Kota Idlib, namun tidak diterapkan terhadap kegiatan-kegiatan anti-terorisme di kota ini.