Dua capres terus saling menyerang

(VOVworld) – Dua capres Perancis yaitu Emmanuel Macron dan nyonya Marine Le Pen sedang berupaya keras untuk memperhebat kampanye pemilihan pada saat babak ke-dua pilpres akan segera berlangsung. Dengan program kampanye pemilihan yang beroposisi, bisa dilihat bahwa masa depan Perancis sedang menghadapi dua alternatif: satu negara  yang dekat dengan Uni Eropa dan perdagangan bebas menurut pendirian capres Emmanuel Macron atau satu negara yang menutup pintu perbatasan dan menolak mata uang bersama Euro yang diikuti oleh nyonya Le Pen.


 Dua capres terus saling menyerang - ảnh 1
Dua capres Perancis, Emmanuel Macron dan Marine Le Pen
(Foto: AFP / Vietnam+)


Dalam interviu yang ditayangkan di TV, Kamis (27/4), Macron berkomitmen akan mengusahakan sanksi-sanksi terhadap negara-negara anggota yang merugikan nilai dan melanggar prinsip-prinsip Uni Eropa kalau dia terpilih menjadi Presiden.

Sementara itu, nyonya Le Pen, mantan Ketua Partai  ekstrim kanan “Front Nasional” (FN) dengan terus-terang menyerang kebijakan dari lawannya. Menutut dia, kebijakan-kebijakan yang dilakukan Macron bertentangan dengan kepentingan Perancis. Oleh karena itu, ketika berbicara di depan 4.000 pendukungnya di kota Nice, nyonya Le Pen menegaskan bahwa pilpres kali ini merupakan satu referendum tentang alternatif demi Negara Perancis atau menentang Perancis. Dia mengimbau kepada para pemilih supaya memilih Perancis. 

Komentar

Yang lain