(VOVWORLD) - Perlu segera menghentikan kampanye serangan kejahatan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan mendorong pembentukan Negara Palestina yang merdeka untuk menciptakan keamanan dan kestabilan bagi kawasan Timur Tengah. Demikianlah pesan yang ditekankan secara khusus oleh para pemimpin Arab dalam acara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Arab ke-33 yang dilangsungkan pada Kamis sore (16 Mei), di Manama, Bahrain.
Temp;at kejadian serangan udara Israel di Jalur Gaza pada 14 Mei 2024. Foto:Xinhua/VNA |
Pada konferensi ini, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menegaskan bahwa negaranya mendukung pembentukan satu negara Palestina yang merdeka dan diakui komunitas internasional. Tentang konflik di Jalur Gaza, dia mengimbau komunitas internasional untuk memperkuat tindakan, mendukung gencatan senjata dan menghentikan perang di kawasan ini.
Dengan pandangan yang sama, Raja Yordania, Abdullah II; Presiden Mesir, Abdel Fattah El Sisi; Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit; beserta banyak pemimpin Arab lain, mengimbau agar konflik segera dihentikan, mendorong perundingan dan menggelar solusi “dua negara”. Para pemimpin Arab menganggap bahwa komunitas internasional perlu bertindak lebih gigih untuk mencegah serangan-serangan jahat yang dilakukan tentara Israel terhadap warga Palestina, menghentikan perang di Gaza, dan menghentikan sepenuhnya pendudukan Israel terhadap wilayah-wilayah warga Palestina.
Dalam Pernyataan bersama pada akhir Konferensi, para pemimpin Arab mengimbau pengerahan pasukan pemelihara perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa ke wilayah-wilayah Palestina yang meliputi Jalur Gaza, Tepi Barat, dan kawasna Yerusalem Timur, untuk membela warga Palestina sampai solusi “dua negara” dilaksanakan, sama artinya satu negara Palestina terbentuk.