Ekonomi kawasan Timur Tengah-Afrika Utara mungkin mengalami pertumbuhan yang paling lambat dalam waktu 30 tahun ini

(VOVWORLD) - Institut Keuangan Internasional (IIF), baru saja memprakirakan bahwa ekonomi kawasan Timur Tengah-Afrika Utara mungkin turun 2,4 point % dan akan hanya mencapai pertumbuhan sebanyak 0,8% pada tahun ini, menandai taraf peningkatan yang paling lambat sejak awal 1990-an.

Dalam laporan menilai dampak wabah Covid-19 terhadap perekonomian-perekonomian di kawasan, IIF menilai bahwa kemerosotan global akan mengakibatkan kemerosotan perdagangan dan investasi asing langsung, pariwisata dan sumber remitansi negara-negara seperti Mesir, Yordania, Maroko, dan Libanon. Khususnya, Mesir akan menyaksikan situasi kemerosotan yang besar terhadap sumber pendapatan dari Terusan Suez. Laporan ini juga mengatakan bahwa arus modal asing yang mengalir ke kawasan Timur Tengah – Afrika Utara diprakirakan akan menurun dari taraf 182 miliar USD pada tahun 2019 menjajdi hanya tinggal 101 miliar USD pada tahun 2020.

Komentar

Yang lain