EU memprotes Republik Demokrasi Kongo yang mendeportasikan wakil Eropa

(VOVWORLD) - Uni Eropa (EU), pada Kamis (27/12), telah mencela keputusan Republik Demokrasi Kongo yang mendeportasikan wakil kelompok ini dan menganggap ini sebagai  gerak-gerik yang “sepenuhnya tidak rasional”, hanya tiga hari sebelum pemilihan penting diadakan di negara Afrika Tengah yang besar ini. 

Juru bicara EU menunjukkan bahwa EU menyesalkan keputusan tersebut, bersamaan itu menekankan bahwa gerak-gerik Pemerintah Republik Demokrasi Kongo segera menjelang pemilihan hanya bisa dianggap sebagai kontraproduktif.

Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Demokrasi Kongo, Leonard She Okitundu menyatakan bahwa EU punya waktu  48 jam untuk menarik Duta Besar Bart Ouvry dari negara ini. Gerak-gerik ini bertujuan membalas sanksi EU terhadap 14 pejabat Republik Demokrasi Kongo, di antaranya ada Emmanuel Ramazani Shadary, mantan Menteri Dalam Negeri, orang yang dipilih oleh Presiden ìnungsiRepublik Demokrasi Kongo, Joseph Kalila menjadi penerus dalam pemilihan presiden yang direncanakan akan berlangsung pada Minggu (30/12) ini.

Komentar

Yang lain