Faksi oposisi Thailand menuntut kepada PM Yingluck Shinawatra supaya mengundurkan diri

            (VOVworld) – Pemimpin gerakan penentang Pemerintah Thailand, Suthep Thausuban, pada Minggu (1 Desember), telah mengadakan pertemuan tertutup dan mengeluarkan ultimatum untuk menuntut kepada Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra supaya mengundurkan diri, bersamaan itu membubarkan Majelis Rendah.

          Ketika berbicara di depan kalangan demonstran, pada Minggu malam (1 Desember), pemimpin Suthep Thaugsuban memberitahukan bahwa pertemuan dengan PM Yingluck diadakan atas sponsor tentara. Pemimpin ini menegaskan bahwa pertemuan yang satu-satunya dan terakhir ini bukan satu perundingan. Ketika menjawab kalangan pers, Suthep menekankan bahwa solusi satu-satunya ialah menyerahkan kekuasaan kepada rakyat, akan tidak ada tawar-menawar dan keadaan ini harus berhenti dalam waktu 2 hari. Akan tetapi, pemimpin Suthep Thaugsuban tidak menyinggung gerak-gerik yang akan dikeluarkan kalau Pemerintah menolak tuntutan teresbut.

Faksi oposisi Thailand menuntut kepada  PM Yingluck Shinawatra supaya mengundurkan diri - ảnh 1
Para demonstran penentang Pemerintah di Bangkok pada 1 Desember
(Foto: dantri.com.vn)


        Ketegangan mengalami eskalasi istimewa di Thailand setelah terjadi huru-hara pada Sabtu malam (30 November) antara demonstran penentang Pemerintah dan anggota-anggota “Baju Merah” pendukung Pemerintah di kawasan stadion Rajamangala. Ada 4 orang yang telah tewas dan 57 orang lain luka-luka dalam kekerasan ini. Diprakirakan, ada 70.000 orang turun ke jalan untuk ikut dalam beberapa demonstrasi untuk menentang Pemerintah pada Minggu (1 Desember). Pemerintah Thailand menmberlakukan perintah jam malam yang berlangsung dalam waktu 7 jam, dari pukul 10 malam pada Minggu (1 Demsember) sampai pukul 5 pagi esoknya (Senin, 2 Desember) di seluruh Ibukota Bangkok dan kawasan-kawasan di sekitarnya./.

Komentar

Yang lain