Filsafat Diplomasi Bambu Menyerap Perhatian Penelitian dari Kalangan Vietnamologi di Rusia
(VOVWORLD) - Banyak akademisi dan peneliti Rusia mengapresiasi filsafat diplomasi bambu dari Vietnam pada lokakarya dengan tema: “Vietnam di dunia multipolar: cara pendekatan, tantangan dan prospek”, yang berlangsung pada tanggal 22 Mei, di Universitas Hubungan Internasional dari Kementerian Luar Negeri Rusia (MGIMO), di Moskow, Rusia.
Wakil Direktur Pusat Asia Tenggara dari MGIMO, Ibu Valeria Vershinina beranggapan bahwa gaya diplomasi bambu pertama-tama adalah adaptasi dengan situasi sekarang dalam hubungan internasional, yang dimanifestasikan melalui aksi Vietnam pada latar belakang instabilitas di dunia, yaitu sifat lembut, fleksibel, berdasarkan pada setiap situasi, dan yang paling penting ialah selalu proaktif dalam semua keputusan.
Panorama lokakarya tersebut (Foto: Tam Hang / VNA) |
Pada pihaknya, Direktur Pusat Penelitian Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara (ASEAN), Akademi Rusia, Vladimir Mazyrin, menilai bahwa dari pandangan penelitian Vietnam, filsafat diplomasi bambu merupakan filsafat yang baru dalam bidang diplomasi. Dia beranggapan bahwa filsafat ini lebih masuk akal daripada negara-negara di kawasan. Melalui pembahasan pada lokakarya tersebut, Masyrin beranggapan bahwa diplomasi bambu bukan hanya metode aktivitas bagi instansi diplomasi Vietnam saja, tetapi juga pilihan politik yang tepat dalam konteks sekarang ini, dan kebijakan ini menunjukkan penelitian serta kreativitas dari pimpinan Vietnam.