Hasil pemilu Presiden Iran tidak berdampak pendirian tentang nuklir

(VOVworld) – Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemlu) Iran, Abbas Araqchi, pada Selasa (21 Mei) telah menegaskan bahwa pendirian negara ini tentang nuklir  akan tidak terkena dampak dari hasil pemilu presiden yang akan datang.

Ketika berbicara di depan jumpa pers mingguan, Jubir Abbas Araqchi menekankan bahwa kalau Kelompok P5+1 (yang meliputi 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Perancis dan Inggeris plus Jerman) ingin terus melakukan perundingan dengan Iran tentang program nuklir negara ini setelah pemilu presiden, maka hal ini adalah “masalah mereka sendiri”. Akan tetapi, Teheran tidak akan mengubah pendirian yang bersifat prinsipal baik sebelum atau setelah pemilu presiden.


Hasil pemilu Presiden Iran tidak berdampak pendirian tentang nuklir - ảnh 1
Ilustrasi
(Foto: ktdt.com.vn)

Sementara itu, ketika memberikan komentar tentang perundingan antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berlangsung pada 15 Mei lalu di Wina (Austria), pejabat ini beranggapan bahwa dua fihak tidak mencapai kesuksesan, tapi berharap supaya perundingan-perundingan mendatang akan mencapai hasil karena dua fihak telah setuju meneruskan perundingan guna menyelesaikan dokumen investigasi nuklir.

Ketika menyinggung perang saudara berdarah-darah di Suriah, Jubir Araqchi menyatakan bahwa Teheran bersedia menghadiri konferensi perdamaian yang telah ditujui oleh Rusia dan AS, yang direncanakan akan berlangsung pada pertengahan awal bulan Juni mendatang di Jeneva, Swiss, bersamaan itu beranggapan bahwa untuk mencapai sukses, maka semua fihak yang bersangkutan harus menjadi sebagian dalam proses itu.

Sekarang Rusia telah meminta supaya Iran bisa menghadiri konferensi tersebut, tapi banyak negara Barat tidak ingin “melihat” Teheran di konferensi ini, dimana para utusan akan mencari cara untuk membawa para wakil dari fihak-fihak di Suriah ke meja perundingan./.

Komentar

Yang lain