(VOVworld) - Satu komunike pers, Persekutuan Oposisi di Republik Demokrasi Kongo memberitahukan: Ada sedikitnya 50 orang yang tewas dalam bentrokan- bentrokan antara polisi dengan pasukan pendukung faksi oposisi pada Senin (19/9) di Ibukota Kinshasa. Menurut pasukan oposisi, kira-kira 50 orang tewas karena pasukan polisi dan pasukan polisi militer menembak  peluru sungguhan terhadap kaum demonstran. Pasukan oposisi juga berseru kepada seluruh rakyat Republik Demokrasi Kongo supaya turun jalan untuk melakukan demonstrasi pada Selasa (20/9) guna meneruskan tuntutan yang sudah diajukan pada hari sebelumnya (19/9) bertujuan meminta kepada Presiden Joseph Kabila harus lengser. Ini merupakan gelombang kekerasan yang paling jelek ukota Kinshasa sejak setelah bentrokan - bentrokan anti Pemerintah tahun 2015 yang mengakibatkan banyak korban. Presiden Joseph Kabila, pemimpin Republik Demokrasi Kongo dari tahun 2001, dilarang ikut dalam pemilihan menurut ketentuan Undang-Undang Dasar negara ini, namun dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan jabatan-nya pada Desember mendatang.